Puma

Puma Pangkas Biaya Setelah Laba Turun

(Business Lounge Journal – Global News)

Puma, perusahaan perlengkapan olahraga terkemuka asal Jerman, mengumumkan program penghematan biaya besar-besaran setelah mencatat penurunan laba pada tahun lalu. Program ini dirancang untuk mengoptimalkan pengeluaran langsung maupun tidak langsung, termasuk biaya personel. Langkah ini bertujuan mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien, meski belum ada konfirmasi apakah akan melibatkan pemutusan hubungan kerja.

Laporan keuangan menunjukkan laba bersih Puma turun menjadi €282 juta (sekitar $294,1 juta) pada 2024, dibandingkan €305 juta di tahun sebelumnya. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh biaya bunga bersih yang meningkat dan dampak dari kepentingan nonpengendali. Meski begitu, laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) stabil di €622 juta, dengan margin sebesar 7,1%.

Puma juga memperkirakan EBIT tahun 2024 berada di antara €620 juta hingga €670 juta. Namun, pertumbuhan perusahaan terkendala lemahnya sentimen konsumen, terutama di Tiongkok, serta lonjakan biaya pengiriman. Pasar Asia, yang sebelumnya menjadi motor pertumbuhan, menghadirkan tantangan besar karena perlambatan ekonomi dan perubahan preferensi konsumen.

Untuk menghadapi tantangan ini, Puma berfokus pada efisiensi operasional, termasuk mengurangi biaya distribusi dan meningkatkan proses manufaktur. Digitalisasi operasi juga menjadi salah satu prioritas utama, dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual. Selain itu, Puma berencana meninjau kembali portofolio produknya, mengutamakan investasi pada produk yang memiliki potensi pasar tinggi.

Pasar-pasar berkembang seperti Asia Tenggara dan Amerika Latin menjadi sorotan utama Puma untuk memacu pertumbuhan. Di kawasan ini, permintaan untuk produk olahraga dan gaya hidup masih tinggi. Puma juga menggencarkan penjualan di platform digital dan e-commerce, yang dianggap sebagai jalur penting untuk menjangkau konsumen muda.

Selain fokus pada efisiensi, Puma tetap mengandalkan inovasi untuk memperkuat posisinya di pasar. Peluncuran produk baru dengan teknologi mutakhir dan desain trendi diharapkan mampu menarik perhatian konsumen, sementara kolaborasi dengan atlet terkenal dan selebritas tetap menjadi strategi pemasaran andalan.

Inisiatif ramah lingkungan juga menjadi bagian integral dari rencana masa depan Puma. Dengan efisiensi energi yang lebih baik dan upaya keberlanjutan lainnya, perusahaan berharap dapat mengurangi biaya operasional sekaligus meningkatkan reputasi merek di mata konsumen yang peduli lingkungan.

Meskipun menghadapi tekanan dari berbagai sisi, Puma optimis bahwa program penghematan biaya ini akan memberikan ruang lebih untuk investasi strategis di masa depan. Komitmen untuk tetap relevan dan kompetitif di tengah persaingan ketat dengan merek besar lainnya seperti Nike dan Adidas menjadi prioritas utama. Keberhasilan implementasi strategi ini diharapkan dapat memulihkan kepercayaan investor dan menjaga posisi Puma di pasar global.