(Business Lounge Journal – Global News)
Getty Images Holdings dan pesaing utamanya dalam industri foto stok, Shutterstock, baru-baru ini mengumumkan kesepakatan penggabungan untuk membentuk perusahaan gabungan yang diperkirakan bernilai sekitar $3,7 miliar. Langkah ini dilakukan untuk merespons permintaan yang semakin meningkat akan gambar dan video berlisensi seiring dengan berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (AI) yang mulai mengganggu model bisnis pembuatan konten. Setelah penggabungan, pemegang saham Getty yang berbasis di Seattle akan memegang sekitar 54,7% saham dari perusahaan gabungan tersebut, yang akan tetap menggunakan nama Getty. Sementara itu, pemegang saham Shutterstock akan memegang 45,3% sisa saham, menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan perusahaan pada hari Selasa.
Menurut kedua perusahaan, kolaborasi ini akan memberikan akses kepada pengguna terhadap pustaka konten visual yang lebih luas dan lebih beragam. Di samping itu, perusahaan gabungan juga berencana untuk meningkatkan investasi mereka dalam kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat proses pembuatan konten visual dan memenuhi permintaan yang semakin cepat. CEO Getty Images, Craig Peters, yang juga akan menjabat sebagai CEO perusahaan gabungan, menyatakan, “Dengan meningkatnya permintaan akan konten visual yang menarik di seluruh dunia, ini adalah saat yang tepat bagi kedua perusahaan kami untuk bersatu.”
Pihak Shutterstock menawarkan pilihan bagi pemegang saham mereka untuk menerima sekitar $28,85 per saham untuk setiap saham biasa yang mereka miliki, sekitar 13,6 saham Getty untuk setiap saham Shutterstock, atau kombinasi dari 9,17 saham Getty dan tambahan tunai $9,50 untuk setiap saham Shutterstock. Pilihan ini memberi fleksibilitas bagi pemegang saham Shutterstock untuk menentukan cara mereka ingin berpartisipasi dalam perusahaan gabungan yang baru.
Reaksi pasar terhadap pengumuman tersebut sangat positif. Saham Shutterstock melonjak hampir 15% menjadi $34,48, sementara saham Getty melonjak 24%, mencapai $3,19, yang merupakan peningkatan persentase terbesar dalam hampir dua tahun terakhir. Lonjakan harga saham ini mencerminkan antusiasme investor terhadap potensi sinergi antara kedua perusahaan yang memiliki keahlian masing-masing dalam menyediakan konten visual dan teknologi berbasis AI.
Setelah penggabungan, perusahaan gabungan akan memiliki dewan direksi yang terdiri dari 11 orang. Dewan ini akan mencakup CEO Craig Peters, enam direktur yang ditunjuk oleh Getty, dan empat oleh Shutterstock, termasuk CEO Shutterstock, Paul Hennessy. Mark Getty, salah satu pendiri Getty Images, akan tetap memegang peran penting sebagai ketua perusahaan gabungan.
Dengan penggabungan ini, Getty dan Shutterstock juga berharap dapat meraih efisiensi biaya yang signifikan. Kedua perusahaan memperkirakan penghematan antara $150 juta hingga $200 juta dalam tiga tahun pertama setelah kesepakatan ditutup, yang akan berasal dari pengurangan biaya modal dan pengurangan biaya penjualan, umum, dan administrasi. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat posisi finansial dan daya saing perusahaan dalam pasar global yang semakin kompetitif.
Perusahaan gabungan ini juga akan lebih mampu bersaing dengan platform gambar stok lainnya dan menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi, termasuk penggunaan kecerdasan buatan dalam pembuatan konten. Kedua perusahaan menyatakan bahwa dengan berbagi teknologi dan kekuatan pasar, mereka akan dapat menyediakan lebih banyak solusi inovatif bagi klien mereka.
Selain itu, penggabungan ini akan memberikan dampak positif bagi para kreator konten visual, dengan memberi mereka lebih banyak kesempatan untuk memanfaatkan platform yang lebih luas untuk mendistribusikan karya mereka. Shutterstock dan Getty Images telah lama menjadi pemain dominan di pasar foto stok dan video berlisensi, dan kolaborasi ini diprediksi akan memperkuat posisi mereka dalam pasar global yang terus berkembang.
Pentingnya penggabungan ini juga tidak lepas dari peran kecerdasan buatan yang semakin besar dalam industri media dan hiburan. Dengan integrasi AI yang lebih mendalam, perusahaan gabungan ini berencana untuk menyediakan layanan yang lebih efisien dan lebih relevan bagi pengguna di berbagai sektor, mulai dari iklan hingga media sosial, hingga sektor kreatif dan teknologi.
Selain itu, merger ini juga diperkirakan akan membawa dampak positif bagi ekosistem teknologi secara keseluruhan, dengan menciptakan lebih banyak peluang untuk integrasi AI dalam pembuatan konten visual. Dengan demikian, penggabungan ini bisa menjadi langkah penting dalam transformasi industri media visual dan mengubah cara konten diproduksi dan didistribusikan di masa depan.
Ke depan, para pengamat industri akan terus memantau perkembangan pasca-penggabungan ini untuk melihat bagaimana kedua perusahaan mengelola integrasi sumber daya dan menghadapi perubahan tren pasar. Namun, dengan kekuatan finansial yang lebih besar dan akses ke teknologi terbaru, perusahaan gabungan ini diperkirakan akan mampu bertahan dan berkembang di pasar yang sangat dinamis ini.