(Business Lounge Journal – Travel)
Nun jauh di bawah laut
Di mana penyu menyelam lamban
Ikan badut menyambut malu
Anemon menari kemayu
Tersibaklah kawanan raksasa sarden
Menari ke kiri dan ke kanan
Membelah arus air
Mengalunkan irama deras laut
Orkestra bawah laut mengalun
Jutaan sarden bersimfoni


Gambaran apa lagi yang sanggup melukiskan betapa megahnya kawanan ikan sarden berpesta, bergembira, bahkan bersimfoni di perairan Moalboal, Cebu, Filipina. Fenomenana Kawanan ikan sarden ini di sebut “sardine run”. Jumlah mereka sangat banyak sekali, sulit menghitungnya. Ada yang mengatakan bisa mencapai ribuan bahkan jutaan. Uniknya, mereka selalu ada dalam kumpulannya, dan selalu membentuk formasi-formasi yang dinamis mengikuti arus air bawah laut. Kadang terlihat seperti terowongan cacing seperti dalam konsep fisika, kemudian berubah menjadi suatu lingkaran berputar. Tak lama berubah lagi bagaikan kapal selam raksasa, dan tiba tiba berubah wujud bagaikan ekor putri duyung yang sangat besar. Kawanan ikan sarden ini terlihat sangat bahagia di rumah besarnya yang indah. Bagaikan orkes besar dibawah laut, para ikan sarden ini adalah alunan melodi yang terlihat nyata di perairan biru Moalboal, Filipina.
Pantai Moalboal di Cebu, Filipina atau lebih dikenal dengan “White Beach Moalboal” merupakan salah satu pantai terindah yang merupakan destinasi wisata bagi para pecinta olahraga snorkeling dan diving dari seluruh dunia. Apalagi yang diinginkan orang selain menyaksikan pertunjukan “sardine run” dibawah laut. Istimewanya, fenomena kawanan ikan sarden ini dapat ditemukan hampir setiap hari, sepanjang tahun, bahkan para penyelam amatir sekalipun dapat menikmatinya, karena tidak perlu pergi menyelam sangat dalam.

Jika Anda menyelam lebih dalam lagi, sekitar 20-30 meter, kita dapat melihat aneka terumbu karang dengan aneka warna warni yang indah. Ada yang merah merona, kuning dan hijau. Keaneka ragaman hayati bahari terhampar tanpa ada ujung, bagaikan sebuah pameran yang digelar di bawah laut. Ikan laut beraneka warna memesona, berenang dan menari dengan indahnya. Tak henti-hentinya mereka menceritakan tentang kemegahan kerajaan bahari. Bahkan penyu cokelat yang lucu, menyelam bebas kesana kemari, dan mengatakan bahwa laut ini adalah rumahku.

Kembali lagi ke “sardine run”, seorang penyelam profesional menceritakan pengalamannya menyelam dan berusaha menggapai para kawanan ikan sarden itu. Sanking terpesonanya, ia berenang ke arah ikan-ikan berkilauan perak itu, secepatnya ia berenang untuk sekedar merasakan sensasi berada di antara gerombolan ikan-ikan sarden yang sedang menari. Namun, secepat itu pun para gerombolan ikan sarden menjadi reaktif, mereka memecah menjadi dua kelompok. Formasi kumpulan ikan sarden itu seperti dua gelombang yang sedang memancarkan frekuensinya di laut. Nampaknya gerombolan para ikan sarden itu tidak suka dengan tindakan si penyelam. Mereka pergi. Namun si penyelam merasa sangat senang dengan fenomena pernah berada di “sardine run”. Rasanya seperti mimpi..
Bagi para penyelam profesional maupun amatir, pengalaman ini merupakan pengalaman indah seumur hidup.
Di Afrika Selatan, fenomena “sardine run” hanya juga dapat dlihat hanya pada bulan Mei dan Juli, sesuai jalur migrasi laut.