(Business Lounge Journal – Medicine)
Suka buah? Suka di-juice, dibuat smoothies, atau dimakan begitu saja? Juice dan smoothies menjadi dua minuman yang populer dan disukai oleh banyak orang. Namun, biasanya juice lebih populer karena rasa manisnya dan kemudahan dalam menyerap nutrisi. Meskipun begitu, smoothies juga memiliki tempat tersendiri karena teksturnya yang lebih kental dan mengandung serat yang lebih tinggi.
Tahukah kamu bahwa orang sudah mengenal konsep juice sejak zaman Mesir kuno, ketika buah-buahan diperas untuk diambil sari buahnya. Mesin juicer pertama kali diciptakan oleh Dr. Norman Walker pada tahun 1930-an.
Mesin juicer memiliki beberapa kelebihan dibandingkan blender, di antaranya adalah:
- Memisahkan sari buah dan serat secara efisien, sehingga hasil juice lebih halus.
- Menghasilkan juice dengan kandungan nutrisi yang lebih tinggi karena saringan di dalam juicer dapat memisahkan nutrisi.
- Dapat memberikan hasil yang lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan blender.
Perbedaan utama antara juice dan smoothies adalah tekstur dan kandungan serat. Juice merupakan sari buah atau sayuran tanpa serat, sedangkan smoothies mengandung seluruh bagian buah atau sayuran, termasuk serat. Sehingga, smoothies lebih sehat karena mengandung serat yang baik untuk pencernaan dan membantu mengontrol kadar gula dalam darah.
Berikut ini adalah tips “cara membuat smoothies di rumah”:
- Pilih berbagai buah dan sayuran yang segar.
- Ukur proporsi buah dan sayuran dengan baik.
- Tambahkan cairan (susu, yogurt, atau air) untuk membantu proses blending.
- Tambahkan pemanis alami (madu, kurma, atau maple syrup) jika diinginkan.
- Blender semua bahan hingga halus dan kental.
Untuk mereka yang lebih menyukai juice, lebih baik menggunakan mesin juicer karena hasilnya akan lebih halus dan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi.
Lima buah yang sebaiknya tidak di-juice dan alasannya:
- Pisang: kandungan seratnya tinggi sehingga tidak mudah di-juice.
- Avocado: teksturnya yang lembut membuatnya tidak mudah diperas.
- Buah beri kecil (misalnya raspberi): sulit diperas dan menghasilkan sedikit sari buah.
- Apel: bijinya tidak dapat di-juice.
- Pepaya: mengandung enzim papain yang dapat merusak struktur juice.
Jadi, meskipun juice dan smoothies sama-sama sehat, tentunya pilihan tergantung pada preferensi dan kebutuhan nutrisi masing-masing individu.
Photo by Francesca Hotchin