Peranan Wanita dalam GIG Ekonomi

(Business Lounge Journal – News and Insight)

GIG Economy adalah sebuah model ekonomi di mana pekerjaan dilakukan dengan fleksibilitas waktu dan tempat yang tinggi, seringkali melalui platform online.

Tidak ada data pasti mengenai peran wanita atau laki-laki dalam GIG Economy. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa pekerja wanita cenderung lebih banyak terlibat dalam jenis pekerjaan yang lebih fleksibel seperti pekerjaan online atau jasa rumah tangga.

Berikut ini adalah 10 pekerjaan utama wanita dalam GIG Economy yang paling diminati:
– Freelancer
– Penulis
– Desainer grafis
– Konsultan
– Pendidik online
– Pekerja rumah tangga
– Penjual online (e-commerce)
– Pemandu wisata
– Penyedia jasa kecantikan
– Manajer proyek online

Alasan wanita memilih pekerjaan yang lebih fleksibel dalam GIG Economy antara lain:

1. Keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi: Pekerjaan yang fleksibel memungkinkan wanita untuk dapat mengatur waktu mereka dengan lebih baik dalam mengelola tugas-tugas keluarga dan pekerjaan.
2. Fleksibilitas tempat: Dengan GIG Economy, wanita dapat bekerja dari rumah atau dari lokasi yang mereka pilih, memberikan kenyamanan dan kemerdekaan dalam mengatur lingkungan kerja.
3. Penghasilan tambahan: Bagi beberapa wanita, pekerjaan yang fleksibel dalam GIG Economy dapat memberikan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan di samping pekerjaan utama atau tanggung jawab keluarga mereka.

Tentu wanita dapat menjadi leader dalam GIG Economy. Langkah karir wanita untuk menjadi seorang leader meliputi:

1. Peningkatan keterampilan: Mengembangkan keterampilan kepemimpinan melalui pelatihan, kursus, atau mentorship dapat membantu wanita mempersiapkan diri untuk menjadi leader dalam GIG Economy.
2. Networking: Terlibat dalam komunitas profesional, acara industri, dan jaringan profesional dapat membantu wanita membangun hubungan yang mendukung dan memperluas peluang karir.
3. Mendorong kolaborasi: Kolaborasi dengan sesama profesional dan tim dapat membantu wanita memperluas wawasan dan pengalaman mereka, sekaligus membangun reputasi sebagai pemimpin kolaboratif.
4. Mencari peran kepemimpinan: Mengejar peran yang mendukung kepemimpinan dan mengambil tanggung jawab proyek yang lebih besar dapat membantu wanita mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan memperkuat reputasi mereka.

Wanita dapat tetap menjadi seorang pemimpin tanpa kehilangan jati dirinya sebagai wanita dengan:

1. Menolak stereotipe: Wanita tidak perlu mengikuti stereotipe kepemimpinan yang mungkin lebih umum dalam lingkungan bisnis yang didominasi pria. Mereka dapat mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri yang sesuai dengan kepribadian dan nilai-nilai mereka.

2. Mempromosikan keadilan gender: Memperjuangkan kesetaraan gender dalam tempat kerja dan memastikan kesempatan yang sama untuk semua karyawan dapat membantu wanita tetap menjadi seorang pemimpin yang memperhatikan kebutuhan kolektif.

3. Menjadi peran model: Wanita yang berhasil memimpin dalam GIG Economy dapat menjadi peran model bagi wanita lainnya, mendorong mereka untuk mengejar karir kepemimpinan dan memperkuat kedudukan wanita dalam dunia kerja.

Hal yang perlu diingat adalah setiap individu memiliki keunikannya sendiri, termasuk wanita. Wanita dapat menjadi seorang pemimpin yang sukses dengan memanfaatkan kualitas dan kekuatan mereka yang unik, sehingga tidak perlu mengorbankan jati diri sebagai wanita.

4. Selain itu perempuan juga dapat mendorong inovasi dalam sebuah perusahaan. Hal ini dapat ditingkatkan melalui:
– Kebijakan perusahaan yang inklusif terhadap karyawan perempuan
– Mentoring dan dukungan dalam pengembangan keterampilan dan jaringan
– Pengakuan dan penghargaan terhadap kontribusi yang diberikan

5. Tantangan dari inovasi oleh pekerja wanita atau pemimpin wanita antara lain:
– Diskriminasi gender yang masih meluas di tempat kerja
– Keterbatasan akses terhadap peluang karir
– Kesenjangan gaji yang masih ada antara wanita dan pria
– Tuntutan peran ganda antara pekerjaan dan tanggung jawab keluarga

6. Cara mendorong inovasi melalui transformasi digital antara lain:
– Meningkatkan akses terhadap teknologi dan pelatihan digital
– Memberikan dukungan pada inisiatif dan proyek yang berfokus pada teknologi dan inovasi
– Membangun kemitraan dengan perusahaan teknologi dan start-up
– Melaksanakan program internal untuk mendorong inovasi dan kreativitas

7. Sepuluh kendala yang dapat muncul dalam inovasi melalui transformasi digital:
– Keterbatasan anggaran dan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan teknologi baru
– Keterbatasan keterampilan teknis di dalam organisasi
– Risiko keamanan data dan privasi
– Ketidakpastian regulasi dan peraturan terkait teknologi baru
– Tantangan dalam mengadopsi teknologi baru di tengah budaya perusahaan yang kaku
– Keterbatasan akses terhadap sumber daya yang diperlukan, seperti tenaga ahli atau koneksi internet
– Tantangan dalam mengubah perilaku dan kebiasaan karyawan lama
– Tekanan untuk mempertahankan status quo dan tidak beresiko
– Persaingan meningkat dari pesaing online
– Perluasan ke pasar yang lebih luas dan kompleksiteit hukum.

Photo by LinkedIn Sales Solutions