HUT RI ke-77

Merdeka! Mengapa W. R. Soepratman Gunakan Kata “Di Sanalah Aku Berdiri”

Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu Ibuku.

Ini adalah penggalan lagu kebangsaan kita, Indonesia Raya. Diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman atau lebih dikenal dengan W. R. Soepratman.

Uniknya, pada bait di atas, W. R. Soepratman menggunakan kata ‘di sanalah aku berdiri’ bukan kata di sini. Padahal saat itu, W. R. Soepratman berada di Indonesia dan ia telah memulai awal bait lagu dengan mendeklarasikan bahwa Indonesia adalah tanah airku.

Penasaran? Kita lihat dulu sekilas sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

Sejarah Singkat

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diciptakan bukan sesaat ketika kemerdekaan Indonesia akan dideklarasikan. Melainkan pada tahun 1924. Wow, jadi lagu ini merupakan sesuatu pandangan ke depan dari W. R. Soepratman. Bahwa ia ingin berada pada masa kemerdekaan Indonesia.

Dimulai ketika W.R. Soepratman berpindah ke Bandung pada tahun 1924. Kemudian pada tahun 1925, ia berpindah ke Batavia pada 1925 dalam kaitannya sebagai wartawan Sin-Po. tugasnya pada waktu itu adalah untuk meliput aktivitas pergerakan nasional.

Kala itu, tidak kebetulan ia membaca sebuah tulisan pada majalah Timbul yang terbit di Surakarta. “Manakah komponis Indonesia yang bisa menciptakan lagu kebangsaan Indonesia, yang bisa membangkitkan semangat rakyat?” Jiwanya pun bergolak, W.R. Soepratman merasa tertantang. Sejarah pun tercipta. W.R. Soepratman menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Pertama kali diperdengarkan

W.R. Soepratman berupaya untuk memperdengarkan lagu Indonesia Raya yang telah diciptakannya. Maka ketika Kongres Pemuda II dilangsungkan pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 di Jalan Kramat Raya 106, Batavia, W. R. Soepratman pun mengambil kesempatan.

Menjelang penutupan kongres di gedung Indonesische Clubhuis, pada malam hari, W.R. Soepratman membagikan lirik konsep lagu Indonesia Raya kepada para hadirin. Tepat pukul 23:00, ia pun memperdengarkan lagu ciptaannya berjudul “Indonesia” dengan memainkan biolanya. Seluruh yang hadir pada kongres tersebut menyambutnya dengan mata berkaca-kaca serta memberikan ucapan selamat kepada W.R. Soepratman.

Teks lagu “Indonesia Raya” dipublikasikan pertama kali oleh suratkabar Sin Po pada edisi bulan November 1928. Rekaman pertamanya dimiliki oleh seorang pengusaha bernama Yo Kim Tjan.

‘Di sanalah aku berdiri’

Sejarah mengungkapkan bahwa lagu kebangsaan Indonesia Raya telah diciptakan oleh W.R. Soepratman sekitar tahun 1924 – 1925. Dua puluh tahun sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamirkan.

Jadi kala itu dapat dikatakan bahwa lagu Indonesia Raya diciptakan ketika W. R. Soepratman masih berdiri di negeri Hindia Belanda. Kata ‘di sanalah aku berdiri’ merupakan sebuah impian. Bahwa pada suatu hari ia akan berdiri di tanah air yang Indonesia yang merdeka.

Melalui lagu Indonesia Raya, W. R. Soepratman berupaya untuk menggoreskan impian kemerdekaan Indonesia dalam hati setiap pemuda dan pemudi Indonesia yang mengetahui dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

“Di sanalah aku berdiri” digunakan bukan untuk menunjukkan kata tempat, melainkan sebuah kata ganti waktu di masa depan. Hebat! Sebab apa yang dinyanyikan sejak tahun 1924-1925 itu akhirnya benar-benar terwujud.

Namun, W.R. Soepratman tidak dapat menyaksikan terwujudnya mimpi Indonesia merdeka. Ia meninggal pada 17 Agustus 1938 di Surabaya karena penyakit yang ia derita. Mari kita jaga lagu kebangsaan kita Indonesia Raya.

Merdeka!