Fokus pada 260 Juta Penduduk Indonesia di Luar Jakarta, Super Raih Dana Lebih dari 1 Triliun Rupiah

(Business Lounge Journal – News)

Super baru saja mendapatkan pendanaan seri C. Dipimpin oleh New Enterprise Associates (NEA) yang berlokasi di Silicon Valley dan diiukuti oleh sejumlah investor seperti SoftBank Ventures Asia, B Capital, DST Global Partners, Insignia Ventures Partners, TNB Aura dan Amasia, maka Startup social commerce ini pun berhasil memperoleh USD 70 juta (lebih dari 1 triliun Rupiah). Ikut terlibat juga beberapa angel investor pun seperti Eric Feng (eks-General Partner Kleiner Perkins dan Gold House), Stephen Pagliuca (Chairman Bain Capital) dan Moses Lo (CEO Xendit).

Dari awalnya startup ini lahir sampai sekarang total pendapatan dana yang sukses diraih Super mencapai USD106 juta (lebih dari 1,5 triliun Rupiah) atau tertinggi yang pernah diperoleh vertikal social commerce di Indonesia. Dalam pendanaan seri B tahun lalu yang dipimpin oleh  SoftBank Ventures Asia, Super memperoleh USD28 juta.

Super dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa dana yang saat ini diperolehnya akan digunakan untuk meneruskan misinya bagi pemerataan akses untuk masyarakat di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Maluku dan Papua sampai kurun waktu tahun yang akan datang. Adapun jalan yang ditempuhnya dengan mengutamakan pada ekspansi wilayah untuk para supplier FMCG multinasional dan lokal di area pedesaan. Selain itu juga dapat memberikan kesempatan bagi para pemimpin masyarakat untuk meraih penghasilan yang optimal dalam meningkatkan kualitas hidup.

Menjadi fokus bagi Super bagaimana PDB per kapita pada kota-kota tingkat dua dan tiga lebih rendah 3-5x bila dibandingkan dengan PDB per kapita pada Jakarta. Tetapi, biaya barang-barang konsumsi lebih tinggi sebesar 20-200%. Padahal, lebih dari 30% PDB Indonesia berasal dari Jawa Timur, Kalimantan, dan Indonesia Timur. Karena itu Super mengejar pasar besar yang belum dimanfaatkan. Ya, Super memang bertujuan memberi kehidupan yang lebih baik bagi 260 juta penduduk Indonesia khususnya yang berdomisili di berbagai luar wilayah Jakarta. Super berkomitmen untuk selalu mengembangkan akses ke berbagai barang dasar, meminimaliskan rantai pasokan di area level dua dan tiga serta pedesaan Indonesia, serta membuka kesempatan kerja yang penting dan berguna bagi masyarakat.

Untuk selanjutnya, Super akan berfokus pada pengumpulan dan analisis data untuk meluncurkan SKU baru. Karena itu Super akan memperluas tim engineer-nya dalam mengembangkan sistem manajemen gudang. Salah satunya juga dengan menggunakan machine learning yang akan dapat menolong Super dalam pemanfaatan data guna memperluas SKU di waktu-waktu berikutnya.

Sekarang ini Super telah berhasil menerbitkan dua merek private-label nya dalam mewujudkan product-market fit. Super juga akan menggunakan sebagian dari dana yang diterimanya untuk mengembangkan merek private-label FMCG tambahan pada waktu yang akan datang. Di samping itu, penerbitan produk kosmetik juga akan dipertimbangkan sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan pasar pada segmen ini di semua wilayah Indonesia.

Dalam pengembangan fitur maka Super akan membantu komunitasnya untuk dapat melacak transaksi konsumen akhir. Dengan demikian diharapkan, Super akan menjadi perusahaan yang berkelanjutan. Super memang menghadirkan sesuatu yang berbeda yaitu menggunakan plarform logistik hyperlocal yang hanya dalam waktu 24 jam barang-barang konsumen akan dapat dikirimkan ke ribuan agen. Karena itu Super bermitra dengan ribuan agen komunitas, mulai dari warung hingga individu untuk mengumpulkan dan mendistribusikan barang bernilai jutaan dolar AS ke komunitas mereka setiap bulan. Saat ini Super telah ada di 30 kota di Sulawesi Selatan dan Jawa timur. Super memang memiliki target untuk menyasar wilayah yang mempunyai PDB per kapita USD5.000 atau lebih di bawahnya.