(Business Lounge Journal – Human resources)
Sekitar satu minggu yang lalu, sosial media saya dihiasi dengan foto-foto wisuda dari seorang kerabat dekat saya. Terlihat ada kegembiraan dan rasa bangga di setiap moment yang terekam di sana. Sejenak teringat akan masa-masa saat saya wisuda beberapa tahun yang lalu dan bagaimana saya memulai merasakan ‘waktu berharga’ dalam mencari sebuah pekerjaan.
Bukan sebuah hal yang tabu apabila kita mengatakan tidak mudah untuk mencari pekerjaan. Segudang pengalaman kerja pun kadang tak menjamin seseorang dengan mudah mendapatkannya. Kalau begitu, bagaimana dengan para fresh graduate? Kira-kira seperti itulah yang pernah saya pikirkan sebelumnya. Apakah kamu juga pernah berfikir demikian? Atau kamu justru sedang memikirkannya sekarang, teman?
Mencoba memulai hal yang baru memang bukanlah hal yang mudah, namun, Napoleon Hill salah seorang penulis dengan maha karyanya yang berjudul Think and Grow Rich menuliskan “Jangan menunggu! Tak ada waktu yang tepat untuk memulai. Mulailah dari titik di mana kamu berdiri dan kemampuan yang kamu miliki. Kemampuan yang lebih baik akan muncul dalam perjalanan.” Dari sini dapat di simpulkan, kita tidak akan bisa berkembang apabila kita tidak pernah memulai. Jadi, buat kamu yang mungkin belum punya segudang pengalaman alias ‘baru lulus’ nih, apa langkah awal yang harus kamu ambil? Yesss!! Jangan takut untuk memulai.
Pada prakteknya, berikut 5 strategi berorientasi pada tindakan yang saya harap dapat membantu kamu memulai sebuah karier yang menuju kepada kesuksesan. Strategi ini dituliskan oleh seorang Entrepreneurship yang sukses di bidangnya, Ryan McGrath.
Prioritaskan pengembangan keterampilan daripada kompensasi
McGrath mengatakan, salah satu kegagalan di awal kariernya adalah mengejar sebuah perusahaan karena dia tahu akan dibayar mahal oleh perusahaan tersebut bukan karena dia melihat dirinya dapat tumbuh sebagai seorang pemimpin di sana. Intinya adalah di awal karier, prioritaskan keterampilan kamu teman dan jangan hanya terpaku pada upah yang kamu terima.
Lebih simple-nya nih, cobalah mencari tempat pekerjaan di mana kamu bukan hanya sekedar menyelesaikan rutinitas kerjamu, tetapi kamu juga memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan yang ada di dalam dirimu.
Jangan selalu merasa tahu semuanya
Sebagai seorang pekerja magang atau rekanan, pasti ingin memberikan kesan pertama yang positif atau dengan kata lain ingin terlihat bisa mengerjakan segala hal. Namun pada faktanya, pasti akan ada juga beberapa hal yang mungkin belum kamu ketahui teman. Dalam hal ini jangan malu untuk mengakuinya. Dengan demikian kamu akan terpacu untuk menunjukkan kreatifitasmu dalam memecahkan masalah. Mungkin kamu bisa mulai dengan datang lebih awal dan melakukan banyak riset sehubungan dengan bidang yang kamu kerjakan.
Memang, saat menjadi seorang mahasiswa kamu pasti sudah dibekali dengan banyak pengetahuan dan itu pasti sangat berguna bagi kariermu, tapi seperti pepatah mengatakan ‘pengalaman adalah guru yang terbaik’, demikian juga dengan kamu. Seraplah sebanyak-banyaknya ilmu ditempat kamu bekerja pada awal kariermu, jangan sungkan untuk berbicara dengan atasanmu dan menanyakan banyak hal yang kamu belum ketahui.
Wawancara dan magang juga merupakan aspek yang menentukan
Dalam tulisannya, menyadarkan saya akan satu hal, yaitu kesalahan seseorang saat mengikuti wawancara atau magang adalah berpikir bahwa fase ini hanya merupakan moment ‘penilaian’ untuk menentukan apakah kandidat sesuai dengan kriteria yang cocok untuk direkrut atau tidak. Padahal sebenarnya fase ini merupakan fase yang juga berguna dari sisi kamu sebagai seorang kandidat. Mengapa? Mari kita bahas bersama.
Dalam sesi wawancara, pasti akan ada banyak hal yang ditanyakan dari pihak pewawancara kepada kamu. Coba kita pikirkan sekali lagi, apa tujuan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut? Yupp, sebagai indikator kesesuaian kamu dengan pihak mereka. Kalau begitu, apakah kamu juga tidak bisa melihat pertanyaan-pertanyaan tersebut dari sisi kamu? Dalam wawancara yang mungkin akan kamu hadapi nantinya, ingatlah bahwa wawancara juga merupakan indikator kamu mencari kesesuaian dengan perusahaan yang kamu lamar. Jadi, tidak ada salahnya untuk kamu juga memberikan pertanyaan kepada pewawancara. Pola pikir seperti ini akan membangun kepercayaan diri kamu dalam melalui tahapan-tahapan ini.
Dua pertanyaan yang bisa menjadi indikator kamu seperti tulisan McGrath adalah:
- Dapatkah saya berhasil dan berkembang di sini, dan apakah saya akan senang melakukannya?
- Dapatkah saya menambahkan nilai-nilai penting di sini dan memberikan kontribusi yang berarti bagi organisasi dan misinya?
Saya membayangkan bahwa si pewawancara pastinya akan cukup surprise ketika mendapatkan pertanyaan-pertanyaan ini. Sebab, ia pun harus dapat meyakinkan kandidat bahwa perusahaannya adalah perusahaan yang ‘layak’ menjadi idaman para pelamar.
Mengambil banyak risiko, siapa takut?
Banyak orang merasa takut gagal. Namun tidak dapat dipungkiri, untuk menuju sebuah kesuksesan seringkali harus melewati jalan kegagalan terlebih dahulu. Mungkin kedepannya akan ada yang namanya kesalahan-kesalahan yang tidak dapat kamu hindari. Namun, itulah yang dinamakan sebuah proses. Jangan takut mengambil risiko ini. Justru, jadikan kegagalan sebagai batu loncatan kamu.
Waktu adalah sumber daya yang berharga
Kalau pada waktu kamu kuliah kamu terbiasa dengan yang namanya ‘menunda’, sekarang kamu harus meninggalkan kebiasaan buruk ini. Waktu memang akan selalu tersedia untukmu, tetapi ingatlah bahwa waktu itu terbatas dan tidak bisa diulang kembali, teman. Jadi, gunakanlah waktumu dengan bijak.
Menghabiskan waktu berjam-jam hanya sekedar stalking di sosial media teman atau menghabiskan waktu istirahatmu sampai subuh hanya untuk mengabiskan webseries favorit kamu, bukanlah sebuah action yang tepat untuk memimpikan sebuah karier yang gemilang. Cobalah untuk memikirkan apa saja yang bisa kamu kerjakan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirimu bersama waktu yang terus berjalan.
Sekarang bagaimana? Apakah kamu sudah siap memulai meniti kariermu? Ingatlah, fase ini akan menjadi waktu yang berharga di masa yang akan datang. So, do your best!
Betania Mangkey/VMN/BLJ