(Business Lounge Journal – Manage Your Business) Banyak orang berpikir untuk berbisnis sendiri bukanlah hal yang mudah, benarkah demikian? Kalau jalan ke pasar Tanah Abang maka akan nampak deretan orang yang sibuk berbisnis alias berdagang dengan tujuan mendapatkan keuntungan, mendapatkan uang. Memang sesederhana itu saja berbisnis, yaitu proses menyusun bangunan yang akan menghasilkan uang dengan sendirinya. Dari pedagang pasar hingga pebisnis kelas kakap mempunyai tujuan yang sama, dan mengatasi hal yang sama. Keahlian orang menyusun bangunan atau mesin yang menghasilkan uang inilah yang disebut ketajaman bisnis.
Ketajaman bisnis memerlukan waktu untuk sebanyak mungkin latihan bagaimana proses menyusun bangunan yang menghasilkan uang. Ingat saja waktu di sekolah dulu belajar tentang fisika atau kimia, pertama kali yang dilakukan mempelajari bagian dari atom seperti electron, proton, dan neutron. Sekali saja seorang pelajar mengerti bagian-bagian itu dan bagaimana berinteraksi satu sama lain maka dia siap untuk mengembangkan ilmu pengetahuan fisika dan kimia. Proses yang sama terjadi pada bisnis. Ketika para pebisnis berkumpul, apapun industri mereka, apakah sama atau berbeda, mereka akan mencoba mengukur hal yang sama. Apakah bisnisnya untung? Bagaimana bisnisnya menghasilkan uang, pebisnis selalu menyederhanakan permasalahan yang kompleks kepada inti dari bisnis yaitu menghasilkan uang dengan ukuran yang semakin membesar dari hari ke hari.
Seperti atom maka proses menghasilkan uang dalam bisnis memiliki tiga bagian penting, yang pertama adalah bagaimana menciptakan uang tunai, yang kedua adalah return on assets ( kombinasi marjin dan perputaran uang) dan pertumbuhan bisnis. Seorang pebisnis sejati akan mengerti hubungan satu dengan yang lainnya, ditambahkan satu lagi adalah jumlah pelanggan yang ada. Pertanyaan pebisnis hanya akan berputar di lima hal ini, “ Apakah bisnismu menghasilkan uang tunai? Menghasilkan laba yang menarik untuk investasi yang ditanam? Apakah berhasil membuat pelanggan loyal? Apakah bisnismu berkembang? Jika semua dijawab ya, maka bisa dikatakan bisnis yang dipegang berjalan lancar. Apapun jenis bisnis yang dijalankan kalau hal lima ukuran inti tidak berjalan lancar, merosot dan tidak mencapai target, maka bisnis berjalan tertatih-tatih.
Seringkali pendidikan formal atau besarnya perusahaan menjadi penyebab yang mengaburkan kesederhanaan dari inti bisnis ini. Berpikir seperti pedagang kaki lima itu sebenarnya inti dari bisnis yang kelihatan rumit. Bila salah satu dari lima komponen dalam menciptakan uang ini mulai merosot, gunakan saja pikiran sehat untuk memperbaikinya. Bila hal ini dilakukan, maka sesesorang pebisnis menjadi pebisnis yang sebenarnya dan akan berhasil sebagai seorang pemimpin perusahaan.
Fadjar Ari Dewanto/VMN/BD/Regional Head-Vibiz Research Center, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group