(Business Lounge – Global News) Sementara sebagian besar penerbit telah berencana untuk memasukkan satu per satu artikelnya pada platform Artikel Instan, Washington Post bergerak cepat dan mengambil cara yang berbeda.
Surat kabar itu mengatakan pada Selasa (22/9) akan mempublikasikan 100% dari kisah-kisah yang ada pada situsnya menjadi artikel instan. Terbilang sejumlah 1.200 artikel sehari termasuk semua berita singkat yang terdapat pada Washington Post. Dengan demikian Washington Post dapat menjangkau seluruh pembaca, demikian seperti dilansir oleh WSJ.
Program artikel instan Facebook yang telah diluncurkan secara bertahap sejak diumumkan pada Mei lalu, memungkinkan perusahaan media mempublikasikan konten mereka langsung ke feed pengguna facebook, daripada cara tradisional dengan mempublikasikan dalam bentuk link yang menghubungkan kembali ke situs Web mereka. Jaringan sosial menjanjikan bahwa Artikel Instan akan sangat mempercepat load untuk berbagai kisah dan akan membantu penerbit menjangkau audiens yang lebih luas.
Berbagai penerbit besar ikut menandatangani pada saat peluncuran Artikel Instan termasuk New York Times, Atlantik, dan BuzzFeed, dan pada hari Selasa (22/9) beberapa yang lain juga bergabung, seperti MoviePilot, Mashable, Huffington Post, Daily Mail, dan Vox Media.
Output yang diberitakan Post akan menjadi jauh lebih tinggi daripada yang dijelaskan sejauh ini oleh mitra Facebook lainnya. The New York Times, misalnya, mengatakan pihaknya sedang bereksperimen dengan postingan sekitar 30 artikel sehari langsung ke news feed Facebook tetapi tidak berkomitmen untuk jumlah postingan yang tetap. NBC News juga telah memposting sekitar 30 atau 40 posting sehari.
Atlantik telah menyatakan siap untuk membuat sebagian besar isinya dapat diakses melalui program Facebook. Selain itu BuzzFeed Chief Executive Jonah Peretti mengatakan situsnya ingin mempublikasikan isi situsnya sebanyak mungkin pada platform yang dimiliki facebook tersebut.
Facebook Artikel Instan adalah salah satu dari beberapa platform baru yang tersedia untuk para penerbit. Snapchat, aplikasi messaging, memiliki platform berita yang disebut Discover yang telah mendaftarkan 15 penerbit termasuk Vice Media, Daily Mail, dan National Geographic. Banyak outlet juga telah menandatangani untuk mempublikasikan konten di News app milik Apple, yang diluncurkan pekan lalu.
The Wall Street Journal telah melakukan pembicaraan dengan Facebook tapi belum setuju untuk berpartisipasi. Salah satu masalah adalah bahwa Facebook ingin akses ke data pelanggan sementara WSJ belum tertarik untuk berbagi, demikian seperti dilansir oleh WSJ yang membuat sejumlah artikel tersedia di Apple News.
Instan Artikel sebenarnya telah menimbulkan kecemasan di beberapa newsroom yang telah menciptakan ketergantungan pada kemampuan sosial-media raksasa untuk mengarahkan lalu lintas ke situs mereka. Mempublikasikan konten langsung ke Facebook dapat membantu perusahaan media menghasilkan pendapatan iklan yang lebih, terutama dari pengguna perangkat mobile, tapi itu berarti menyerahkan kekuasaan distribusi yang penting untuk jaringan sosial.
Tahun lalu, Facebook memimpin 35% dari pasar display iklan mobile, menurut eMarketer.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana