(Business Lounge – Global News) Fast Retailing Co, yang mengoperasikan brand pakaian Uniqlo, Theory, dan J Brand, akan mulai memberlakukan empat hari kerja dalam seminggu pada sejumlah 840 toko yang dimilikinya di Jepang. Adapun penerapan ini masih bersifat eksperimental dan akan berlangsung sejak Oktober mendatang.
Program ini akan belaku untuk sekitar 10.000 dari 54.000 karyawan penuh waktu dari perusahaan yang akan diizinkan untuk bekerja 10 jam sehari selama empat hari sehingga tetap mencapai 40 jam dalam seminggu. Sehingga akan ada tiga hari libur pada “akhir pekan,” demikian dilaporkan Fuji TV.
Keputusan untuk mengambil bagian dalam program ini, walau bagaimanapun, tidak akan mempengaruhi skala gaji karyawan, demikian dikatakan seorang juru bicara Fast Retailing seperti dilansir oleh Japantoday.
Fast Retailing mengatakan ia berharap hal ini akan berguna untuk meningkatkan retensi karyawan dengan program baru serta dalam upaya mempromosikan kerja yang lebih beragam dan gaya hidup. Hal ini dikatakan akan sangat mendukung para pekerja wanita yang telah berkeluarga dan memiliki anak.
Apabila semua berjalan dengan baik, perusahaan akan mempertimbangkan memperluas program terebut untuk brand lainnya seperti Gu stores.
Langkah ini dilakukan pada saat beberapa perusahaan Jepang mulai memikirkan kembali hari kerja tradisional nan sulit. Sekitar 22 persen pekerja Jepang bekerja lebih dari 49 jam seminggu, dibandingkan dengan 16 persen dari orang Amerika yang juga bekerja lebih dari 49 jam seminggu, demikian dilaporkan oleh The Guardian. Sebagai reaksi terhadap kerja yang melampaui batas serta stres oleh karena sistem kerja tradisional yang lama, beberapa perusahaan Jepang, termasuk rumah perdagangan Itochu, telah dilarang untuk mengijinkan pekerja untuk bekerja pada larut malam.
Sebenarnya banyak yang mencoba untuk membuat kasus ini menjadi lebih fleksibel yaitu untuk mereka yang bekerja pada dunia industri. Juga kelihatannya bahwa waktu bekerja empat hari dalam satu minggu akan segera menjadi sesuatu yang biasa.
Sistem kerja empat hari dalam seminggu juga telah meningkat di Amerika, tetapi kisah sukses yang paling terlihat adalah pada perusahaan kecil dengan tenaga kerja yang sangat terampil.
Dalam sebuah survei pada tahun 2014 diperoleh bahwa lebih dari 1000 pengusaha, atau 43 persen perusahaan mengatakan mereka memperbolehkan setidaknya beberapa karyawan untuk memadatkan jam kerja mereka menjadi lebih sedikit. Sebuah tantangan besar untuk minggu kerja menjadi hanya empat hari sementara sebagian besar dunia masih beroperasi dalam lima hari.
nancy/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana