Ternyata Perempuan Lebih Enggan Untuk Menjadi CEO

(Business Lounge – ) Banyak tulisan, riset maupun pendapat yang membahas mengenai kepemimpinan perempuan di dalam bisnis. Business Lounge juga sempat membahas mengenai kepemimpinan para CEO perempuan. (Baca: Hanya 1 Wanita dalam Satu Tim? – Sebuah ResearchJumlah CEO Pria di Amerika yang Digantikan Wanita Melonjak 70%). Tetapi memang para pemimpin wanita ini harus bekerja keras untuk meniti karirnya dan adanya banyak tulisan ataupun promosi keragaman gender yang lebih gencar di C-Suite (sebutan untuk top eksekutif) membuat baik pria dan wanita memiliki kesempatan yang sama.

Menurut laporan dari Catalyst, sebuah organisasi nirlaba yang memiliki fokus pada penyediaan kesempatan bagi perempuan dalam bisnis, perusahaan-perusahaan yang menempatkan lebih banyak perempuan duduk dalam jajaran top management-nya, membagikan keuntungan lebih besar dari 34% kembali ke pemegang sahamnya dibandingkan dengan mereka dengan jumlah perempuan lebih sedikit pada jajaran management. Riset tersebut menyatakan bahwa keragaman gender baik untuk wanita, baik untuk perusahaan dan baik untuk bisnis. Semua baik dan bagus. Tapi bagaimana perempuan memiliki dampak kepemimpinan pada posisi CEO dan reputasi perusahaan masih tetap sebagian besar yang belum diselidiki.

Apa yang CEO wanita lakukan dengan reputasi perusahaan akan berbeda dari rekan-rekan pria mereka, dan bagaimana perbedaan ini berdampak pada dan dirasakan oleh perusahaan.

Pada laporan utama Weber Shandwick mengenai “The CEO Reputation Premium: Gaining Advantage in the Engagement Era”, maka dilakukan KRC Research, yang kemudian menjawab pertanyaan ini. Riset tersebut dilakukan atas lebih dari 1.750 eksekutif di perusahaan berukuran besar (lebih dari $ US 500 juta) di 19 pasar di seluruh dunia. Mereka menemukan bahwa reputasi CEO yang kuat memberikan premi, secara signifikan meningkatkan reputasi perusahaan secara keseluruhan dan nilai pasar (45% dari reputasi perusahaan dan 44% dari nilai pasar yang disebabkan reputasi CEO).

Besarnya ukuran sampel dalam penelitian memungkinkan tim untuk membagi segmen pada sampel menjadi dua kelompok, yaitu para eksekutif dengan CEO seorang laki-laki (92% dari sampel) dan para ekeskutif dengan CEO perempuan (8%), membentuk dasar untuk The Female CEO Reputasi Premium? Perbedaan & Persamaan. Hasilnya, mereka mengatakan banyak tentang peran perempuan pada hari ini di kantor eksekutif.

Riset ini juga menyimpulkan bahwa wanita yang bercita-cita menjadi CEO berada di posisi yang sama seperti rekan-rekan pria mereka. Namun dalam kenyatannya, untuk mencapai kesetaraan jender CEO, dalam hal representasi C-Suite, menghadapi sejumlah tantangan. Mungkin yang paling mencolok adalah dalam hal keengganan di antara eksekutif laki-laki dan perempuan bahwa eksekutif perempuan memiliki keengganan yang luar biasa untuk mengambil pekerjaan kepala eksekutif, perempuan secara signifikan lebih enggan untuk melakukannya. Weber Shandwick juga mengungkapkan bahwa jika kesetaraan gender adalah tujuan yang diinginkan secara sosial, maka upaya khusus harus dilakukan untuk mendorong perempuan untuk melangkah lebih lagi.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x