(Business Lounge – Global News) Samsung sepertinya harus kembali menelan kenyataan pahit, bahwa pada kuartal kedua tahun ini dilaporkan perusahaan harus kembali mengalami penurunan laba bersih sebesar 8% dari tahun lalu.
Dilansir dari BBC (30/7) laba kuartal kedua Samsung periode April – Juni tahun 2015 ini turun menjadi $4.9bn (setara dengan 65,954 triliun), dan ini merupakan penurunan laba kuartalan kelima bagi perusahaan.
Meskipun dari segi jumlah penjualan Samsung telah mencapai angka sesuai dengan apa yang mereka harapkan, bahkan saat ini Samsung tercatat sebagai raksasa industri yang menguasai pasar smartphone dunia, namun kehadiran Apple dengan produk andalannya iPhone dan pesaing lain di Tiongkok yang menjual perangkat dengan harga lebih murah menjadi alasan sulitnya Samsung untuk meningkatkan laba perusahaan.
Sangat menyakitkan memang, di saat penjualan cukup banyak, namun keuntungan yang didapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Samsung mengatakan bahwa penjualan smartphone Galaxy S6 yang diharapkan mampu mendongkrak pendapatan Samsung ternyata jauh dari apa yang diharapkan, karena perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan untuk model andalannya tersebut.
Produk Apple seperti iPhone tampaknya masih merupakan lawan yang tak tertandingi oleh Samsung, bukan hanya dilihat dari teknologi yang ada didalamnya, tapi juga seluruh ekosistem disekitar perangkat mereka yang Samsung belum miliki saat ini.
Sementara untuk produk Tiongkok lainnya, persaingan harga masih merupakan pilihan yang sulit untuk dihindari. Dengan fitur yang tidak jauh berbeda, bahkan hampir sama, mampu membuat seseorang berpaling dari Samsung dan mencari merek lain yang jauh lebih murah.
Wakil presiden untuk bisnis mobile, Park Jin-Young berharap pada kuartal mendatang akan terjadi peningkatan penjualan smartphone, khususnya untuk model layar besar yang akan diluncurkan.
Samsung telah melihat keuntungan yang didapat melorot sejak akhir 2013 lalu karena meningkatnya persaingan di pasar smartphone, untung masih ada departemen semikonduktor yang membantu perusahaan dalam mempersempit penurunan laba.
W.Lubis/VMN/BL/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Lidia Wulan