Tidak Berhasil dengan Nokia, Microsoft Kembali Lakukan Pengurangan

(Business Lounge – Business Insight) Microsoft memang pernah berada pada puncak kejayaan yaitu pada saat perusahaan ini menjadi produsen software komputer terbesar di dunia. Tetapi kisah Microsoft telah berlalu ketika munculnya para pesaing seperti Google dan Apple. Microsoft harus mengakui keunggulan para kompetitornya, meskipun pada kenyataannya Microsoft masih mendominasi pasar untuk komputer pribadi, tetapi Microsoft telah berjuang di pasar untuk perangkat mobile yang mayoritas menggunakan sistem Google Android atau Apple iOS.

Pada Rabu (8/7), Microsoft mengumumkan bahwa perusahaan akan segera memberhentikan 7,800 karyawannya sekaligus. Hal ini dilakukannya oleh karena divisi telepon genggam yang dibentuknya berdasarkan keputusan untuk mengakuisisi Nokia pada tahun lalu sebesar USD 7,6 miliar telah mengalami krisis.

Pada tahun 2013, Microsoft menyatakan rencananya untuk mengakuisisi Nokia yang sebenarnya juga sudah pudar kejayaannya dengan seharga USD 7,2 miliar pada awalnya walaupun akhirnya angka tersebut meningkat. Namun hal ini baru terealisasi pada tahun 2014 setelah tercapainya sebuah kesepakatan. Setelah berupaya untuk memanfaatkan komposisi yang baru ini, Microsoft harus mengaku bahwa mengakuisisi Nokia adalah sebuah kegagalan. Microsoft telah gagal menjadi daya tarik dan bahkan gagal untuk dapat mencapai 3,2% dari penjualan smartphone di tahun ini seperti yang telah diharapkannya.

Dengan adanya pemberitahuan pada Rabu (8/7) lalu, maka dapat dikatakan bahwa PHK yang akan dilakukan oleh Microsoft ini merupakan yang terbesar kedua pada perusahaan teknologi AS setelah sebelumnya Microsoft memberhentikan 18.000 karyawannya pada saat ia mengakuisi perusahaan ponsel yang berbasis di Finlandia ini.

Microsoft mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan merestrukturisasi bisnis hardware telepon yang dimilikinya ini untuk dapat lebih fokus dan dapat menyelaraskan sumber daya. Untuk melakukan PHK ini, perusahaan yang dibangun oleh BIll Gates ini harus menanggarkan dana antara USD 750 juta (atau sekitar 9,7 triliun rupiah) hingga USD 850 juta (atau sekitar 11 triliun rupiah).

Satya Nadella, kepala eksekutif Microsoft mengatakan bahwa pihaknya akan tetap berkomitmen pada bisnis telepon genggam hanya saja mereka beralih strategi dari bisnis telepon yang berdiri sendiri menjadi startegi bisnis yang menciptakan ekosistem Windows yang lebih cerah dan hidup.

Microsoft memiliki jumlah pekerja sebanyak 118.000 di seluruh dunia dengan setengahnya adalah penduduk AS. PHK ini rencananya akan memotong 2.300 pekerja di Finlandia yang merupakan rumah bagi Nokia. Namun, pihak Microsoft akan tetap membayar kerugian pihak yang di-PHK sesuai dengan hukum yang berlaku.

Keputusan pengurangan pekerja ini sebenarnya disesalkan oleh pemerintah setempat bahkan untuk membahas hal ini diselenggarakan pertemuan tingkat menteri khusus untuk mempertimbangkan bantuan bagi mereka yang terkena dampak. Namun demikian, Microsoft telah berjanji untuk memikul tanggung jawab sosial perusahaan melampaui tingkat yang diperlukan oleh hukum.

Berbagai pendapat mengatakan bahwa langkah ini bisa saja menjadi sebuah kesalahan mengingat Windows 10 yang akan dirilis Microsoft pada akhir Juli ini mungkin akan menjadi kesempatan pertama Microsoft untuk berkembang lagi, tidak hanya komputer saja yang bisa menggunakannya namun telepon genggam juga memiliki kesempatan untuk menggunakannya, demikian seperti dilansir oleh Reuters. Nadella juga mencari kesempatan untuk menghidupkan kembali Microsoft yang pernah memimpin dalam perusahaan teknologi, yang sekarang telah direbut oleh Google dan Apple.

Chintya Indah/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x