Terungkap, Misteri Hujan Susu di Amerika

Guy_with_an_umbrella_battling_rain_and_snow_on_a_bridge

(Business Lounge – News) Mungkin akhir-akhir ini Anda baru mendengar  ada air  laut yang berubah warna menjadi merah seperti darah. Ya fenomena yang terjadi di kawasan pulau Ai, kepulauan Banda, Maluku Tengah ini sempat membuat geger masyarakat setempat. Para nelayan sempat menghentikan kegiatan melaut karena percaya  bahwa ini adalah sebuah tanda buruk. Sementara penyebab kejadian ini masih dalam penyelidikan para peneliti Ekologi kelautan dan Biokimia di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), kabar lain datang dari para ahli meteorologi dan geologi Universitas Washington Amerika, yang baru saja berhasil mengungkap penyebab  fenomena hujan susu yang terjadi di Amerika pada bulan Februari lalu.

Sesudah menjadi perdebatan selama berbulan-bulan, penyebab terjadinya hujan susu di kawasan Pacific NorthWest 6 Februari lalu akhirnya terungkap. Disebut hujan susu karena air hujan yang turun berwarna putih seperti warna susu. National Weather Service (Badan Cuaca Nasional) Amerika Serikat telah menerima laporan terjadinya hujan susu ini dari lebih dari 15 kota, mulai dari Hermiston, Oregon, sampai wilayah Rathdrum, Idaho. Hujan yang melanda beberapa kawasan di Pacific NorthWest ini meninggalkan  residu kapur berwarna putih ketika air hujan menguap. Bercak putih ini tersebar hingga jarak radius 322 kilometer sampai ke daerah Oregon.

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan gabungan ahli meteorologi dan geologi Universitas Washington, ditemukan penyebab sebenarnya hujan susu ini adalah debu dari danau Summer, sebuah danau garam yang dangkal di Oregon. Danau ini berjarak 772 km dari Washington.  Kesimpulan ini diambil setelah dilakukan pengujian pada sample hujan dan pemeriksaan pola angin lokal pada waktu kejadian.

Debu yang dihasilkan dari danau yang mengering selama bulan panas ini, terbawa oleh sebuah badai besar berkecepatan 96,5 kilometer per jam yang menghantam danau Summer sehari sebelum fenomena hujan unik ini. Debu-debu kering itu terbang ke langit, kemudian bergabung dengan awan dan akhirnya membentuk bulir-bulir hujan berwarna putih, sesuai dengan warna debu danau Summer. “Badai itu sangat kuat dan mampu mengangkat debu dalam jumlah cukup banyak,” demikian penjelasan Nic Loyd, ahli meteorologi dari Universitas Washington.

Hasil uji terhadap sample hujan menunjukkan bahwa kandungan bahan-bahan kimia yang ada di hujan itu sama dengan kandungan yang terdapat pada danau Summer.  “Tingkat kandungan sodium dan zat-zat kimia lain sama dengan garam yang ditemukan di dasar danau Summer yang telah mengering,” demikian dijelaskan oleh ahli kimia Kent Keller. Cuaca kala itu membawa kelembaban susu ke sepanjang ratusan mil di arah barat laut, lalu menghujani kawasan Idaho, Oregon, dan Washington.

Sebelum hasil penelitian ini diumumkan pada pertengahan Juni ini, beredar beberapa teori mengenai penyebab hujan susu ini. Beberapa ilmuwan menduga warna putih pada hujan ini berasal dari debu vulkanik letusan gunung api yang terjadi. Ada yang menduga itu adalah dari gunung berapi Volcano Shiveluch Rusia yang baru meletus satu bulan sebelumnya. Selain itu letusan gunung berapi di Colimo Meksiko dan juga di Jepang, juga turut diduga sebagai penyebabnya. Teori lainnya mengatakan bahwa sedimen putih berasal dari kebakaran hutan di Nevada. Karena itu untuk memastikannya, selain pengujian terhadap kandungan danau Summer, dilakukan juga penelitian terhadap kandungan debu dari kebakaran hutan dan letusan vulkanik tersebut. Namun tidak ditemukan hasil yang mendukung. Sebelumnya, fenomena hujan susu ini juga pernah terjadi di New Mexico tujuh tahun lalu. Pada saat itu, penelusuran fenomena tersebut juga mengaitkan sumber danau air asin sebagai penyebabnya.

Rebecca Hayati/VMN/BL/Managing Partner E-Commerce
Editor: Ruth Berliana
Image: wikipedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x