(Business Lounge – Business Insight) Kasus MERS (Middle East Respiratory Syndrome) pertama yang diketahui terjadi di Thailand dan diumumkan secara resmi oleh Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand pada Jumat (19/6) telah berdampak kepada bisnis penerbangan dan perhotelan di Thailand. Hanya dalam waktu sekejap saham penerbangan Thailand serta bisnis perhotelan dikabarkan menurun.
Operator Bandara Thailand pun melaporkan penurunan saham sebanyak 4,2 persen dibandingkan jumlah tiga minggu ini. Saham maskapai penerbangan nasional, Thai Airways dan maskapai penerbangan dengan tarif murah Nok Airlines juga dikabarkan turun lebih dari 3 persen.
Sedangkan saham Hotel Central Plaza dinyatakan anjlok 6,6 persen dan begitu juga dengan Minor Internasional turun 3,3 persen. The International Civil Aviation Organization (ICAO) telah menurunkan standar penerbangan Thailand menjadi ‘merah’ sebagaimana negara telah gagal untuk mengatasi masalah keamanan. Pada bulan Maret lalu, ICAO juga mengeluarkan peringatan pada badan penerbangan Thailand setelah tim pemeriksaan keselamatan mengungkapkan bahwa maskapai ini telah gagal untuk memberikan pengawasan penerbangan yang memadai. Langkah ini menyebabkan diterbitkannya larangan penerbangan baru ke Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Para pejabat Thailand kemudian diserahkan tanggung jawab untuk menyusun rencana menangani keprihatinan yang telah disampaikan pada bulan Maret. Tetapi pada kenyataannya ICAO tetap memberikan bendera “merah’ oleh karena pejawab berwenang tersebut dinilai gagal untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam waktu 90 hari.
Sektor penerbangan Thailand bersama dengan 12 negara-negara berkembang lainnya, termasuk Nepal dan Sierra Leone, telah diturunkan dari kategori 1 ke kategori 2 oleh organisasi terkait standar keamanannya. Audit pada bulan Januari oleh badan PBB telah menemukan bahwa otoritas penerbangan Thailand memiliki kekurangan petugas teknis dan masalah dengan sertifikasi transportasi barang berbahaya.
Peringatan ini berarti penerbangan milik negara itu harus membatalkan penerbangan dan mengembalikan dana untuk atau mengubah ribuan tiket pesawat. Maskapai penerbangan yang membawa nama negara, Thai Airways, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa maskapai ini telah mengikuti “standar keamanan tertinggi” dalam semua bidang operasional, meskipun mendapatkan bendera merah dari regulator internasional.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : wikipedia

