(Business Lounge – Business Insight) Perkembangan teknologi perangkat lunak yang berbasis cloud memang terus meningkat. Berbagai perusahaan teknologi pun saling bersaing untuk meraih pasarnya. Hal ini jugalah yang menyebabkan banyak pemilik bisnis mendasarkan usahanya pada perkembangan teknologi bagaimana data dapat diakses melalui perangkat selular.
Pemilik usaha kecil, dari pengecer pakaian sampai restoran, semakin bertambah untuk mendaftar dalam berlangganan perangkat lunak berbasis cloud, yang mewakili perubahan mendasar dalam cara mereka menggunakan teknologi demikian seperti dilansir oleh Wall Street Journal (WSJ).
Sekitar delapan puluh lima persen dari usaha kecil berencana untuk meningkatkan belanja mereka pada perangkat lunak dalam lima tahun ke depan, demikian dikatakan pemilik usaha pembuatan software pajak seperti dilansir oleh WSJ. Mengapa demikian?
Kecenderungan yang terjadi saat ini para pemilik usaha tidak perlu lagi menghabiskan waktunya berjam-jam di belakang komputer untuk mengontrol bisnisnya. Melainkan mereka lebih memilih untuk dapat mengakses data bisnisnya dari perangkat mobile. Sehingga di mana pun mereka berada dan dalam segala kondisi, mereka tetap dapat memantau usahanya. Selain itu aplikasi berbasis cloud telah memampukan pemilik bisnis untuk mengintegrasikan pelanggan dan data penjualan antara toko dan website, yang diatur untuk e-commerce.
Sebenarnya aplikasi berbasis cloud bukanlah baru saja dikenal, namun pada awalnya tidak banyak yang merespon dengan positif oleh karena banyaknya kewaspadaan terhadap teknologi cloud. Namun apakah yang terjadi hingga saat ini pemilik usaha menjadi berminat dengan layanan ini? Sebagian besar oleh karena para pemilik yang ingin menjalankan usahanya yang baru lahir dengan lebih efisien bahkan bilamana dijalankan dari berbagai lokasi.
Salah satu alasan perusahaan kecil telah menyadari aplikasi cloud sebab pada dasarnya perusahaan kecil bila dibandingkan pengusaha besar akan kurang memungkinkan untuk memiliki tim teknologi khusus. Hal ini menyebabkan mereka sering kali mencari tahu kebutuhan teknologi bisnis mereka sendiri. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa pelaku usaha tersebut masih memiliki kekuatiran keamanan mengingat banyaknya kasus pembobolan data bisnis oleh karena serangan cyber dalam lima tahun terakhir, demikian menurut National Small Business Association, sebuah kelompok lobi Washington yang menerjunkan survei antara Desember dan Januari. Perkiraan biaya rata-rata dari serangan ini pada tahun 2014 adalah $ 20.750 untuk sebuah perusahaan kecil, dibandingkan dengan $ 8.699 pada tahun 2013.
Namun para ahli pun berharap masalah keamanan ini dapat memudar oleh karena adanya pemahaman bahwa data bisnis mereka pada akhirnya mungkin lebih aman pada server berbasis cloud dari pada vendor teknologi, daripada tersimpan pada hard drive-nya. Kebanyakan vendor memiliki ahli keamanan mereka sendiri di tangan-sementara banyak pemilik usaha kecil tidak memilikinya.
Pada pekan lalu, Vend meluncurkan kemitraan dengan Apple. Layanan cloud dari Vend memilik point-of-sale alat berbasis cloud yang mengubah laptop dan tablet menjadi cash register portabel yang melacak penjualan dan persediaan untuk pengecer kecil, untuk biaya bulanan mulai dari US $ 59 sampai $ 169. Berdasarkan kesepakatan itu, Apple akan mempromosikan dengan menjaja di toko yang di seluruh dunia. Apel membuat kesepakatan serupa dengan Xero, pembuat software akuntansi berbasis cloud dengan lebih dari 500.000 klien-bisnis kecil.
Citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : wikipedia