(Business Lounge – Business Insight) Pendapatan kuartalan Walt Disney Co melampaui perkiraan. Hal ini terjadi oleh adanya peningkatan belanja oleh pengunjung di taman hiburan serta kekuatan dalam bisnis jaringan TV milik perusahaan.
Merchandise Frozen Tetap Diburu
Hasil untuk kuartal itu masih juga didorong oleh lonjakan penjualan mainan dan merchandise yang berhubungan dengan film animasi blockbuster “Frozen”. Sampai saat ini penjualan merchandise Frozen telah meningkat 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2014, demikian dikatakan oleh Chief Operating Officer Tom Staggs kepada Wall Street pada Selasa (5/5). Chief Financial Officer Jay Rasulo juga mengatakan bahwa merchandise resmi “Frozen” memiliki kekuatan, di atas “Avengers,” sehigga unit consumer product memperoleh keuntungan seiring dengan pertumbuhan penjualan.
Bisnis Studio Disney Belum Berhasil
Sementara bisnis studio gagal mengimbangi pertumbuhan tahun lalu yang juga dipicu oleh dirilisnya “Frozen”. Tahun ini “The Avengers: Age of Ultron” diharapkan dapat meningkatkan pendapatan kuartal saat ini dalam bisnis studio.
Sekuel ini ketika dibuka pada akhir pekan lalu berhasil meraup pemasukan sebesar $ 191,2 juta atau setara dengan 2,4 triliun rupiah sebagai hasil penjualan tiket di Amerika Serikat dan Kanada dan menjadikan ini menjadi pembukaan terbesar kedua sepanjang masa.
Sedangkan pendapatan pada taman hiburan naik 6 persen menjadi $ 3,76 miliar atau setara dengan 48 triliun rupiah, mendorong kenaikan laba pendapatan usaha 24 persen karena harga tiket dan tarif kamar hotel meningkat dan pengunjung menghabiskan lebih banyak pada makanan, minuman, serta merchandise.
Total pendapatan naik 7 persen menjadi $ 12,46 miliar setara dengan 161 triliun pada kuartal kedua yang berakhir pada 28 Maret lalu. Laba bersih Walt Disney sebesar $ 1,23 per saham juga melebihi perkiraan semula.
Bisnis jaringan media Walt Disney, yang meliputi acara olahraga ESPN, Disney channels, dan ABC, melaporkan adanya kenaikan 13 persen dalam pendapatan yaitu sebesar $ 5,81 miliar atau setara dengan 75,5 triliun rupiah, dibantu oleh penjualan iklan yang lebih tinggi dan biaya afiliasi.
Biaya programing dan produksi yang lebih tinggi di ESPN, bagaimanapun, mendorong laba usaha unit turun 2 persen.
ESPN terlibat dalam perseteruan dengan Verizon Inc yang menawarkan paket TV yang dapat di-customized dan meninggalkan saluran dasar jaringan olahraga. ESPN menggugat Verizon pekan lalu dan mengatakan bahwa hal tersebut merupakan pelanggaran atas kontrak mereka.
“Kami tentu bersedia untuk bekerja dengan berbagai distributor untuk menghasilkan paket-paket yang bernilai bagi konsumen mereka dan juga terus memberikan nilai bagi kita,” demikian dikatakan Chief Executive Disney Bob Iger dalam sebuah wawancara di CNBC.
Pendapatan di bisnis studio turun 6 persen menjadi $ 1,69 miliar atau setara dengan 21,9 triliun sedangkan penjualan di divisi produk konsumen naik 10 persen.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana