(Business Lounge – Business Insight) – Pihak berwenang Tiongkok mendenda Mercedes-Benz sebesar 350 juta yuan (US $ 56 juta) pada hari Kamis karena melanggar undang-undang anti-monopoli dan penetapan harga, kata penyelidik.
“Setelah penyelidikan, dealer Mercedes-Benz di provinsi Jiangsu ditemukan telah menerapkan harga minimum tetap untuk suku cadang kendaraan E dan S-class yang melanggar hukum anti-monopoli,” disampaikan dalam sebuah pernyataan dari biro harga Provinsi Jiangsu .
Harga minimum juga ditetapkan untuk seluruh mobil E- dan S-class antara Januari 2013 dan Juli 2014, kata pernyataan itu. Tiga dealer, di kota-kota Nanjing, Wuxi dan Suzhou, secara terpisah didenda total 7,9 juta yuan.
Pembuat mobil Jerman mengatakan mereka sedang diselidiki pada bulan Agustus, namun menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Penyidik mengatakan pertemuan penetapan harga diselenggarakan di beberapa dealer Mercedes di provinsi timur sejak November 2010.
Menurut laporan media tahun lalu, otoritas penentuan harga memiliki bukti bahwa Mercedes-Benz menguasai harga suku cadang dan jasa pemeliharaan.
Pada saat itu kantor berita Xinhua mengutip data dari China Automotive Maintenance and Repair Trade Association yang menunjukkan biaya total dari semua suku cadang untuk beberapa mobil bisa 12 kali lebih dari model lainny.
Ini dikutip Zhou Gao, kepala departemen anti-monopoli di biro harga yang mengatakan: “. Kasus Benz melibatkan penetapan harga secara vertikal”
Jiangsu Probe adalah bagian dari penyelidikan yang lebih luas oleh Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China (NDRC), salah satu dari beberapa badan pemerintah yang menyelidiki pelanggaran “anti-monopoli” hukum negara.
Mercedes-Benz mengatakan pada awal Agustus bahwa mereka akan memotong harga suku cadang mulai dari bulan September dalam menanggapi tindakan NDRC.
Kasus ini datang dengan meluasnya penyelidikan pada perusahaan asing di Tiongkok mulai dari sektor obat-obatan dan susu formula bayi sampai kendaraan.
Arum/Journalist/VMN/BL
Editor: Iin Caratri