(Business Lounge – Business Insight) Apple telah berdiri sejak 1976 sebagai sebuah perusahaan yang mengembangkan dan menjual personal computer. (Baca: Apple – Real People). Berjalannya waktu kini Apple semakin identik dengan gadgetnya, seperti iPad, iPhone, iPod, dan berbagai terobosan baru. Namun Apple tidak pernah berhenti, sebab persaingan yang dihembuskan oleh para kompetitornya juga semakin ketat, sehingga Apple tidak bisa cepat puas dengan segala peraihannya. Barikut beberapa debut Apple untuk memantapkan kakinya di dunia bisnis.
Gebrakan iWatch
Apple tetap berupaya membuat gebrakan untuk memantapkan posisinya di dunia teknologi. Salah satunya dengan meluncurkan smartwatch yang rencananya akan diberikan penjelasan lebih lanjut pada Senin (9/3). Unik memang ketika Apple menggabungkan konsep high-end fashion dan teknologi gadget. Sangat menarik. Terkadang memang orang memilih gadget dengan mempertimbangkan unsur fashionable-nya. Apalagi para wanita, maka hadirlah smartwacth Apple – iWatch.
Apple sengaja merancang smartwatch-nya sebagai perangkat Apple pertama yang dirancang secara eksplisit untuk sekaligus difungsikan sebagai accessories. Daripada hanya diselipkan di saku, maka orang dapat tampil ‘gaya’ dengan smartwacth-nya. Karena itu Apple pun memberikan berbagai pilihan casing dan tali untuk memberikan berbagai tampilan untuk smartwatch-nya mengingat Apple berupaya untuk menjaring pelanggan dari berbagai segmen pasar yang berbeda-beda. Tetapi tentu saja tampilan casing dan tali dari smartwatch akan menentukan harganya.
Smartwatch dengan versi harga termahal akan menjadi produk Apple yang paling mahal yang ditujukan untuk mereka yang senang dengan kemewahan. Ditampilkan dengan safir yang bening dan terbungkus dalam emaskuning 18-karat, dengan harga yang ditaksir melampaui $ 10.000 (sekitar 130 juta rupiah).
Sedangkan harga Apple watch model sport dengan eksterior dari baja stainless steel eksterior ditaksir akan dihargai mulai dari $ 349 (sekitar 4,5 juta rupiah).
Siapkan Layanan dan Personnel-nya
WSJ melansir bahwa Apple akan mengadaptasi strategi ritel untuk penjualan smartwatch ini dengan menawarkan pilihan cara berbelanja yang baru, yaitu dengan memberikan ruang bagi pelanggan dengan memberikan kesempatan untuk mencoba smartwatch tersebut. Para wiraniaga pun sedang dilatih untuk memahami model apa yang paling sesuai dengan pelanggan yang dihadapinya. Bayangkan saja para pelanggan akan mendatangi toko Apple dan mulai mendesain sendiri smartwatch kesukaannya yang dirasa paling pas untuk menghiasi tangan mereka.
Mungkin belum pernah terbayang sebelumnya, Apple store berubah menjadi toko accessories. Tetapi jika hal ini dapat menarik lebih banyak lagi pelanggan, mengapa tidak?
Merekrut Para Expert
Untuk menjual sesuatu yang fashionable, Apple merekrut personel baru yang benar-benar di luar dugaan. Paul Deneve, mantan CEO Yves Saint Laurent, dan Angela Ahrendts, mantan kepala Burberry PLC. Ahrendts, yang membantu merevitalisasi merek Burberry, diharapkan untuk memanfaatkan pengalamannya utnuk barang-barang mewah Apple ini untuk membuat pengalaman belanja yang lebih high-end di Toko Apple.
Melakukan Diversifikasi – Membuang Kata Komputer
Apple telah memilih melakukan diversifikasi, alih-alih hanya melakukan bisnis komputer dengan banyak pesaingnya, kini Apple terus merambah bisnis barunya.
Pada tahun 2007, Apple memutuskan untuk menghilangkan kata komputer dari brand-nya, sebagai harapan bahwa Apple dapat merambah bisnis di luar komputer, dan kini hal tersebut semakin menjadi kenyataan ketika Apple memasukkan unsur fashion dan lifestyle pada produk-produknya. Sangat menarik.
Apa yang dilakukan Apple merupakan strategi bisnis yang telah dipilihnya untuk dapat tetap bersaing dalam dunia teknologi. Hal ini terkadang memang dibutuhkan untuk meningkatkan penetrasi pasar dan Apple teah memilih untuk melakukannya.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana