(Business Lounge – Business Insight) LG berencana untuk menggandakan jumlah model teknologi terbarunya. LG Electronics mengatakan pada Selasa (24/2) bahwa perusahaan ini sedang mencari mitra untuk bergabung mendorong penjualan TV generasi berikutnya yang memiliki warna yang hidup dan layar yang tipis, sebagaimana perusahaan berusaha untuk melejitkan permintaan untuk TV super mahal tersebut.
LG, hampir menjadi satu-satunya yang merajai pasar global untuk TV dengan menggunakan teknologi OLED, atau dioda pemancar cahaya organik, yang merupakan penggandaan teknologi yang masih baru saja lahir dengan rencana untuk meningkatkan jumlah model yang ditawarkan untuk 10 tahun ke depan yang sudah dimulai sejak lima tahun yang lalu .
Komentar perusahaan, bagaimanapun, menyoroti tantangan dalam memperluas pasar TV tersebut sehubungan dengan tidak adanya industri sejenis dengan teknologi baru pada saat sekarang ini. “Kami telah mendorong maju dengan diri kami sendiri sampai saat ini, tapi (tahun ini), kami berencana untuk membentuk aliansi dengan perusahaan milik Jepang dan Cina,” demikian dikatakan Brian Kwon, kepala unit LG TV, saat konferensi pers di Seoul. Dia tidak menjelaskan nama perusahaan apapun .
Sony Corp dan Panasonic Corp sebelumnya telah mencoba mengembangkan TV OLED layar lebar tetapi tidak berhasil secara komersial karena kesulitan manufaktur. Sony adalah yang pertama untuk menjual OLED set 11-inch pada tahun 2007, tetapi berjuang untuk menghasilkan model besar secara efisien. Panasonic memamerkan prototipe TV OLED di Consumer Electronics Show di Las Vegas pada bulan Januari, tetapi tidak mengungkapkan rencana untuk membawa TV tersebut ke pasar.
Samsung Electronics, pembuat TV terbesar di dunia , juga tidak menunjukkan adanya rencana untuk memproduksi TV OLED baru pada awal tahun ini, demikian mengutip kurangnya minat pasar dan kebutuhan untuk pengembangan teknologi lebih lanjut.
Samsung, adalah pendukung kuat dari OLED TV baru-baru ini, tahun 2013, tetapi berubah tentu saja untuk fokus pada meng-upgrade teknologi display layar kristal yang konvensional. Dikatakan fitur yang telah dipandang sebagai OLED keuntungan-seperti warna, kontras, dan layar ketebalan-sekarang dapat dicapai dengan LCD.
“Kami merasa bahwa kita perlu lebih banyak waktu untuk OLED untuk menjadi mainstream,” demikian dikatakan Kim Hyun-suk, kepala bisnis Samsung televisi, dalam sebuah wawancara Januari seperti dilansir oleh WSJ.
LG, yang membuat baik LCD dan TV OLED , tidak berhasil memecahkan penjualan atau memberikan keuntungan untuk OLED TV.
Perusahaan riset DisplaySearch proyek OLED pengiriman televisi mencapai sekitar satu juta unit tahun ini, naik dari mendekati nol pada tahun 2014. Namun angka tersebut masih dikerdilkan oleh diperkirakan 239 juta unit LCD.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana

