Saus Big Mac Dijual Seharga 226 Juta Rupiah

(Business Lounge – Business Insight) Bayangkan jika sebotol saus sambal seharga US $ 18.000 (sekitar 226 juta rupiah). Terbuat dari apakah saus tersebut?

Raksasa makanan cepat saji McDonald memberikan kesempatan kepada orang-orang Australia untuk membeli sebotol saus khusus yang biasa digunakan pada Big Mac yang terkenal dengan biaya setidaknya US $ 18.000 (sekitar 226 juta rupiah). Saus Limited Edition khusus untuk Big Mac berukuran 500 ml sedang dilelang di eBay. Hasil penjualan saus tersebut akan disumbangkan ke badan amal yang dijalankan oleh rantai global untuk membantu anak-anak yang sakit dan keluarga mereka.

“Botol ini adalah botol pertama dari 200 botol saus yang diproduksi di seluruh dunia, dan semua saus tersebut tidak akan dijual di restoran,” demikian bunyi iklan eBay. Kemudian ditambahkan juga pada iklan tersebut bahwa saus tersebut dapat digunakan untuk membuat gulai hingga cupcakes.

McDonald mengatakan bahwa saus khusus yang mereka produksi merupakan salah satu bahan yang paling ikonik dari perusahaan tersebut. Pelanggan sering bertanya di mana mereka dapat membeli saus tersebut. Tetapi hingga sekarang, saus itu hanya dapat dinikmati apabila Anda membeli Big Mac.

“Kami sangat gembira untuk melelang botol pertama saus Big Mac untuk pertama kalinya juga untuk tujuan yang kami sukai,” demikian dikatakan direktur pemasaran untuk McDonald Australia Mark Lollback.

Lelang untuk saus yang terdiri dari mustard, cuka suling, bawang merah, bawang putih, dan kuning telur asin akan berlangsung hingga 11 Februari. Selain saus khusus tersebut, para pelanggan McDonald Australia juga akan dapat membeli saus khusus berukuran 25ml di seluruh restoran di Australia selama bulan Februari, demikian dikataka perusahaan itu.

Hingga saat ini McDonald merupakan rantai burger terbesar di dunia, dengan 36.000 outlet pada lebih dari 100 negara. Tetapi telah terjadi perubahan selera konsumen yang memberikan adanya tantangan bagi rantai makanan cepat saji tersebut. Hal ini diperparah oleh penurunan penjualan di Tiongkok dan Jepang setelah adanya ketakutan atas keamanan pangan .

uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x