(Business Lounge – Business Insight) Perusahaan pembuat boneka Barbie memberhentikan CEO Brian Stockton setelah hasil penjualan pada musim belanja liburan mengecewakan. Mattel Inc telah menderita penurunan penjualan dalam lima kwartal berturut-turut dalam penjualan kuartalan. Perusahaan ini telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir namun para gadis-gadis cilik tidak lagi terpikat oleh boneka Barbie yang telah ada sejak 56 tahun yang lalu. Kecenderungan anak-anak sekarang lebih tertarik dengan mainan elektronik, tablet, dan mainan berdasarkan film populer.
Pada hari Senin (26/1), Mattel mengatakan bahwa menguatnya dolar merupakan faktor utama di balik penurunan pendapatan pada kuartal keempat. Namun perusahaan tidak memberikan rincian tentang penjualan Barbie atau produk lainnya.
Stockton pergi setelah tiga tahun menjadi CEO dan dua tahun sebagai Chairman dengan kondisi penjualan pada dua tahun terakhir terus menurun. Mantan CEO PepsiCo Inc Christopher Sinclair, 64, ditunjuk sebagai chairman dan CEO interim. Saham Mattel turun sebanyak 11 persen ke level terendah tiga tahun sebelum kembali ke perdagangan turun sekitar 4 persen dalam perdagangan sore.
“… Board percaya bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk memiliki kepemimpinan baru,” Sinclair, anggota dewan lama, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Stockton telah menggantungkan harapan pada merek boneka seperti Monster High dan American Girl untuk menebus merosotnya penjualan Barbie, tapi mereka tidak pernah bisa menyamai popularitas Barbie. Selain itu hal yang mengancam lainnya pada tahun 2016, Mattel akan kehilangan lisensi untuk pembuatan boneka Disney Princess untuk Hasbro Inc.
Sebelumnya Mattel membeli pembuat mainan Kanada Mega Brands seharga $ 460 juta (sekitar 5,5 triliun rupiah) pada tahun lalu dalam upaya untuk lebih bersaing dalam penjualan dengan Denmark Lego, yang telah menyusul AS sebagai perusahaan pembuat mainan terbesar di dunia. Namun unit ini pun belum menambah keuntungan.
Dalam laporan awal pada hari Senin (26/1), Mattel mengatakan penjualan bersih turun 6 persen menjadi $ 1,99 miliar (sekitar 23 triliun rupiah) pada kuartal yang berakhir 31 Desember sedangkan laba bersih anjlok hampir 60 persen menjadi $ 149,9 juta (sekitar 1,7 triliun rupiah).
Mattel sebenarnya memiliki beberapa kandidat internal seperti Richard Dickson dan Tim Kilpintetapi pada kenyataannya perusahaan mengambilnya dari luar. Mattel dijadwalkan untuk melaporkan hasil akhir Jumat.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana