(Business Lounge – Business Insight)-Ada kabar menarik bagi dunia perbankan di Malaysia. Berdasarkan rencana yang diumumkan pada tahun lalu, bank beraset terbesar kedua dan keempat di Malaysia yaitu, CIMB Group Holdings Bhd dan RHB Capital Bhd, akan merger dengan Malaysia Building Society Bhd. Ketiga bank ini akan menukar saham untuk menciptakan sebuah entitas dengan aset bernilai sebesar $183,1 miliar.
Tapi siapa yang menyangka bahwa rencana ini batal ditengah jalan sebab saham ketiga bank turun sejak pengumuman. Selain itu, berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh ketiga bank, maka mereka gagal menemukan penghematan yang cukup besar di tengah melemahnya ekonomi Malaysia.
Penyebab lainnya juga adalah karena pihak internal bank tidak dapat menemukan level sinergi yang tepat. Kondisi pasar yang semakin dinamis membuat semua jadi lebih beresiko.
Seperti yang dikutip oleh The Wall Street Journal, ada sumber yang mengatakan bahwa penurunan saham ketiga bank, terutama CIMB, membuat merger menjadi kurang realistis. Bayangkan saja, saham CIMB jatuh lebih dari 20% sejak merger diumumkan pada 9 Oktober 2014 lalu. Sementara saham RHB turun 10% lebih dan Malaysia Building Society anjlok 7% lebih. Bahkan humas RHB mengatakan “tidak ada kemajuan terkait merger dalam waktu ini.”
Bagaimana seandainya merger ini sukses? CIMB dipastikan akan mendominasi pasar perbankan Malaysia yang sudah ramai. Tidak hanya itu, berdasarkan aset bank raksasa hasil merger ini akan menjadi satu dari lima kreditur terbesar di Asia Tenggara.
Febe/Journalist/VMN/BL
Editor: Tania Tobing