Joshua Wong Ditangkap Kepolisian Hong Kong

(Business Lounge-News& Insight)-Rabu, 26 November 2014, kepolisian Hong Kong akhirnya membubarkan himpunan para demonstran Hong Kong di Nathan Road, salah satu jalan utama di Hong Kong. Dalam proses pembubaran ini beberapa pemimpin demonstran ditangkap dan ditahan.

Hal ini sangat disesalkan oleh para demonstran. Nama-nama penting seperti Joshua Wong, ketua Scholarism dan Lester Shum, wakil sekretaris jenderal Federasi Mahasiswa Hong Kong memang telah menjadi incaran kepolisian Hong Kong selama beberapa waktu ini.

Lokasi pembubaran di Mong Kok ini merupakan pusat demonstrasi dan juga salah satu wilayah paling padat di Hong Kong. Setidaknya ada ratusan personel kepolisian yang turun langsung ke jalan,Keputusan untuk membubarkan para demonstran ini diambil karena sebelumnya pada hari Selasa, telah terjadi bentrokan dengan aparat.

Suasana memanas karena adanya kericuhan dan aparat pun nampaknya mulai tidak sabar lagi menghadapi para demonstran. Para demonstran lainnya yang dilarang memasuki area hanya dapat menyaksikan dari luar barikade bagaimana berlangsungnya operasi pembersihan itu.

Untuk itu, otoritas Singapura mengambil tindakan cukup represif yaitu dengan membersihkan tenda-tenda yang selama ini menjadi hunian sementara bagi para demonstran. Dengan membawa mobil derek maka petugas pun bersegera melokalisir lokasi dan memaksa para demonstran meninggalkan tenda-tenda mereka.

Seperti yang dikutip oleh The Wall Street Journal, hampir sebagian besar pendemo tidak melakukan perlawanan berarti dan dengan sukarela meninggalkan lokasi unjuk ras. Bagaimanapun risikonya terlalu besar jikalau harus melawan aparat. Dari semula gerakan ini memang tidak mau mengusung kekerasan. Salah seorang mahasiswa yang turut dalam aksi demonstrasi, John Leung (22 tahun) berkata bahwa kami tetap ingin berikap rasional.

Sementara Eason Chung, anggota Federasi Mahasiswa Hong Kong(21 tahun), menyatakan kelompoknya akan merencanakan aksi lebih lanjut. Para pengunjuk rasa tak akan mundur dengan peristiwa ini. Mereka masih berkomitmen untuk terus mengajukan tuntutan. Mereya yakin tuntutan mereka agar adanya bursa nominasi terbuka untuk calon kepala pemerintahan Hong Kong pada tahun 2017 adalah satu prinsip demokrasi yang harus diperjuangkan habis-habisan.

Seperti yang kita tahu, pemerintah Hong Kong telah menteapkan suatu aturan bahwa setiap setiap kandidat nantinya harus orang-orang yang mendapat rekomendasi dari pemerintah Beijing.

Setelah proses pembersihan dilakukan maka kepolisian setempat melaporkan ada 116 orang ditahan dalam operasi 24 jam di Mong Kok tersebut. Namun demikian, polisi menolak untuk mengumumkan nama-nama orang-orang yang ditahan. Dalam aksi pembersihan ini pemerintah Hong Kong memiliki alasan bahwa apa yang mereka lakukan sudah sesuai dengan kejenuhan masyarakat Hong Kong terhadap aksi demonstrasi.

 

Febe/Journalist/VMN/BL
Editor: Tania Tobing
Image: Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x