Rusia Beri Dukungannya Kepada Korea Utara

(Business Lounge – News & Insight) Kunjungan utusan pemimpin Korea Utara, Choe Ryong-hae selama seminggu ke Rusia untuk mendapatkan dukungan telah mendulang hasil. Korea Utara berusaha untuk menggalang dukungan setelah resolusi PBB yang mencela pelanggaran hak yang dilakukan dinasti Kim. Kim pun merasa berada di bawah tekanan dan berupaya menghimpun dukungan.

Rusia pada Kamis (20/11) menyatakan dukungannya atas Korea Utara dan menolak resolusi PBB tersebut. Rusia pun berjanji untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan rezim Stalinis tersebut. Rusia, ingin mempromosikan dirinya sebagai negosiator yang mampu menangani tekanan yang saat ini dirasakan oleh Korea Utara, demikian dilansir oleh AFP.

Dukungan Rusia Atas Korut

Setelah berbicara dengan Choe pada Kamis (20/11), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan PBB tidak boleh berubah menjadi “badan peradilan atau penuntutan.” “Ini adalah kontra-produktif untuk mencoba membuat beberapa pernyataan keras melalui resolusi konfrontatif di Majelis Umum PBB dan Dewan HAM,” demikian dikatakan Lavrov.

Disponsori oleh lebih dari 60 negara, resolusi PBB yang telah didahului dengan banyak penyelidikan sehingga PBB akhirnya menyimpulkan bahwa Korea Utara telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang telah dikenal selama bertahun-tahun.

Bersama dengan Tiongkok, Rusia, memilih menentang resolusi tersebut. Namun keputusan akhir aka nada pada tangan Majelis Umum pada bulan depan.

Korea Utara bereaksi marah terhadap resolusi yang ditujukan kepada mereka dan mengumumkan bahwa Korea Utara putus pembicaraan tentang peningkatan hak asasi manusia dengan Uni Eropa. Pyongyang menuduh Amerika Serikat telah berupaya untuk mempermalukan rezim Kim sehingga Korea Utara pun mengancam akan melakukan uji coba nuklir segera.

Gambar satelit terbaru menunjukkan bahwa Korea Utara kemungkinan akan menembakkan sebuah sarana untuk memproses senjata plutonium. Namun hal ini diabaikan oleh Lavrov sebab belum adanya fakta yang dapat disajikan.

Rusia Incar Proyek di Korea Utara

Rusia berusaha untuk memperluas hubungan ekonomi dengan Korea Utara dan mengincar proyek senilai sekitar US $ 25 miliar untuk merombak jaringan kereta api di negara Stalinis itu sebagai imbalan dari diperolehnya akses ke sumber daya mineral.

Lavrov mengatakan bahwa kedua negara, yang berbagi perbatasan ini, sangat antusias untuk membangun hubungan Trans-Siberia dan jaringan kereta api Trans-Korea. Dia juga mengatakan bahwa Korea Utara siap untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek energi tri-lateral yang juga akan melibatkan Korea Selatan. “Investor dari Korea Selatan, Tiongkok, dan Mongolia juga berniat untuk bergabung proyek-proyek ini,” demikian dikatakan Lavrov. “Hubungan perdagangan dan ekonomi kami memasuki tingkat yang baru.”

Choe juga akan mengunjungi Rusia timur jauh. Pada tahun 2011, Moskow menerima almarhum ayah Kim, Kim Jong-Il, yang melakukan perjalanan ke Rusia untuk kunjungan pertamanya dalam hampir satu dekade di kereta lapis baja itu.

Berkecamuknya ketegangan dengan Barat telah mendorong Rusia untuk mencari hubungan lebih dekat dengan Asia.

uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x