(Business Lounge – News & Insight) – Sebuah ekskavator digunakan untuk membuang telur dan ayam ke dalam sebuah tempat penampungan di sebuah peternakan unggas dimana galur flu burung yang sangat menular ditemukan di Hekendorp, Belanda, pada hari Senin kemarin. Pihak berwenang Belanda mengatakan Minggu lalu bahwa mereka telah menemukan galur flu burung H5N8 yang sangat menular di peternakan unggas tersebut di Belanda tengah dan berencana untuk memusnahkan 150.000 ayam.
Varian virus H5N8 ditemukan pada peternakan di desa Hekendorp sehingga sudah diterapkan larangan distribusi ternak di seluruh Belanda oleh para pengawas agrikultural dari Otoritas Belanda selama 72 jam. Juru bicara Kementerian Ekonomi Belanda sampaikan bahwa virus itu “sangat patogenik” pada unggas.
Selain di Belanda ditemukan juga varian H5N8 yang dikatakan sangat menular ini di Jerman, China dan Jepang pada awal November lalu. Bahkan di Korea Selatan sudah jutaan unggas yang dimusnahkan juga untuk melakukan pencegahan. Bagi Eropa ini virus flu H5N8 ini merupakan wabah yang kedua, sebelumnya sudah terjadi di Jerman bulan ini juga.
Juru bicara Komisi Eropa Ricardo Cardoso juga mengatakan bahwa Komisi Eropa kemungkinan akan mengadopsi “langkah-langkah perlindungan sementara yang mendesak” hari Senin yang melibatkan larangan serupa penjualan produk unggas dan telur.
Sementara itu, para pejabat Inggris juga mengatakan mereka telah mengukuhkan terjadinya satu kasus flu burung di sebuah peternakan bebek di Yorkshire di mana unggas juga dibunuh untuk mencegah penyebaran penyakit itu. Sekalipun jenis virus di peternakan itu belum teridentifikasi, namun para pejabat mengatakan ada risiko kecil pada publik atau rantai makanan.
Pada awal 2014, pemerintah Inggris dituduh memboroskan anggaran sebesar £ 653 juta untuk obat flu burung. Pembelian obat dalam jumlah besar itu dipicu peringatan ilmuwan pemerintah, pada tahun 2005, bahwa setidaknya 700.000 warga Inggris dapat tewas karena flu burung. Setelah itu pemakaian obat ini terus meningkat dengan menyebarnya virus H1N1 pada 2009. Selain itu flu burung sudah tercatat sebagai pandemi flu burung sejak 40 tahun ini.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri