KKT Iklim: Perubahan Iklim Bukanlah Sesuatu Yang Fiktif

(Business Lounge – News & Insight) Sekjen PBB, Ban Ki-moon mengatakan hingga kini telah terkumpul dana sebesar US $ 2,3 miliar (27,5 triliun rupiah) untuk Green Climate Fund. Namun jumlah itu masih jauh di bawah jumlah yang semula dicanangkan, yaitu sebesar US $ 10 miliar (119,6 triliun rupiah) hingga akhir tahun. Bahkan lebih jauh lagi dari jumlah yang diharapkan terkumpul setiap tahunnya, yaitu sebesar US $ 100 miliar (1.196 triliun rupiah) yang ditargetkan terkumpul setiap tahunnya sejak tahun 2020 untuk membantu negara-negara miskin dalam mengatasi meningkatnya suhu dan bencana.

Adapun dana sebesar US $ 2,3 miliar tersebut terkumpul hanya dari Perancis dan Jerman. Hal ini pun memicu timbulnya berbagai kritikan, salah satunya dari Tim Gore, kepala kebijakan iklim untuk kelompok bantuan Oxfam yang mengatakan bahwa respon yang diberikan hanyalah sepotong-sepotong, demikian dilansir oleh Channel News Asia.

Sedangkan kelompok aktivis ActionAid mengkritik dengan mengatakan bahwa janji yang diberikan pada KTT Iklim ini hanyalah ‘samar-samar’ walaupun untuk mendesark adanya KTT Iklim ini telah memancing terjadinya demonstrasi secara internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Kami menyambut bantuan dana yang dijanjikan Perancis dan Negara lain, tetapi itu masih jauh dari apa yang dibutuhkan,” demikian komentar perwakilan ActionAid untuk AS, Brandon Wu. Banyak negara-negara yang telah mengalami permasalahan akibat perubahan iklim ini dan membutuhkan bantuan dengan segera. Seperti diketahui perubahan iklim telah banyak menimbulkan bencana seperti banjir dan kekeringan. Bencana ini pun sudah banyak mengambil korban terutama golongan miskin.

Berbagai Tanggapan Atas KTT Iklim

Secara khusus Walikota New York, Bill de Blasio berjanji sebagai tuan rumah pelaksanaan KTT Iklim ini bahwa New York akan mengurangi emisi sebesar 80 persen pada tahun 2050. Selain itu beberapa Negara seperti Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Guatemala dan Uganda juga mengatakan kesediaan mereka untuk mengembalikan 30 juta hektar hutan tropis.

Tidak hanya itu, tiga produsen terbesar minyak sawit di dunia serta lebih dari 20 perusahaan makanan termasuk Dunkin’ Donuts dan Krispy Kreme, berkomitmen untuk menghindari deforestasi.

Leonardo DiCaprio Ikut Mendukung Pencanangan Antisipasi Perubahan Iklim

PBB pun memakai kemampuan artis dunia untuk memberikan pengaruhnya kepada Negara-negara. Leonardo DiCaprio yang diangkat menjadi utusan perdamaian ikut serta di dalam KTT Iklim ini. Ia pun mendesak para pemimpin dunia untuk berhenti memperlakukan isu pemanasan global seolah-olah itu hanyalah sesuatu yang fiktif.

Dalam pidatonya ia mengatakan, “Sebagai seorang aktor, aku selalu berpura-pura untuk hidup. Aku memainkan karakter fiktif, sering memecahkan masalah fiktif. Sekarang saya yakin bahwa manusia juga telah melihat perubahan iklim dengan cara yang sama. Seolah-olah itu hanyalah fiksi dan tidak nyata. Tapi saya pikir kita semua telah lebih tahu sekarang. Tidak ada retorika, ini adalah fakta. “

DiCaprio juga bergabung dengan sekitar 400.000 orang di New York City pada pawai yang berlangsung Minggu (21/9) untuk maksud meningkatkan kesadaran dunia atas perubahan iklim.

uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x