(Business Lounge – Empower People) Ide merupakan buah pikiran yang dapat dimiliki oleh setiap karyawan. Ide-ide perlu dikembangkan dan digali, yang kemudian menjadi intangible asset untuk dapat membuat perusahaan maju dan berkembang. Jika Anda seorang pemimpin dalam perusahaan maka ketahuilah bahwa Anda memiliki peranan penting supaya karyawan Anda selalu memiliki ruang untuk mengembangkan buah pikiran yang baik demi kemajuan perusahaan. Anda perlu membuka peluang bagi karyawan untuk memberikan ide atau masukan sebanyak-banyaknya terkait pekerjaan. Tentu bagi karyawan yang sudah cukup menggeluti bidang yang dikerjakan, tentu akan memiliki beberapa catatan ataupun temuan yang dapat membuahkan ide atau masukan. Ketika Anda dapat memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengungakpkan ide-idenya maka Anda pun memiliki kesempatan untuk menyampaikan tanggapan ataupun pemikiran-pemikiran Anda. Kesempatan ini akan memberikan peluang bagi karyawan tersebut bersedia mendengar dan mengerti ide-ide Anda sehingga bisa menimbulkan solusi jika ada isu yang dihadapi karyawan dalam pekerjaannya.
Sebagai atasan yang baik tunjukanlah dengan tulus bahwa Anda sungguh-sungguh peduli pada kinerja mereka. Tunjukanlah bahwa Anda bersedia mendengarkan ide-ide mereka yang positif untuk perbaikan dan peningkatan. Dengan demikian para karyawan Anda akan semakin termotivasi untuk juga dapat menerima usulan dan ide Anda.
Sebagai seorang pemimpin tentu Anda ingin supaya ide-ide dalam bentuk arahan dapat dimengerti dan dijalankan oleh seluruh karyawan. Perhatikanlah supaya penerimaan ide ataupun arahan yang Anda berikan bukan dalam bentuk memaksa. Anda tidak dapat memaksa karyawan untuk menerimanya, karena berpotensi terjadinya masalah di kemudian hari.
Sejatinya para karyawan dapat mempercayai ide-ide Anda dan dengan kesadaran mengusahakan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sesuai arahan yang Anda berikan. Jika hal ini dapat terjadi, Anda mendapati bahwa para karyawan telah memiliki sense atau rasa memiliki perusahaan yang sama seperti rasa yang Anda miliki sebagai pemilik bisnis atau sebagai investor.
Selalu berikan kesempatan kepada para karyawan untuk terlibat langsung secara aktif dalam aspek-aspek terkait peningkatan kualitas kerja, terutama dalam memberikan umpan balik dan ide-ide. Dengan demikian, mereka akan semakin termotivasi untuk mempercayai standar-standar kinerja tinggi dalam setiap tingkatan pekerjaan di perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda coba untuk membuat para karyawan mendengar dan mempercayai ide-ide Anda.
1. Berikan peran aktif kepada karyawan untuk turut berpartisipasi dalam menaikkan standar kerja dan tingkat kinerja. Anda perlu menyadari bahwa setiap karyawan sebetulnya memiliki hasrat besar untuk berperan untuk meningkatkan kinerja mereka. Karena itu perhatikan seberapa besar Anda telah memberikan peluang dan kenyamanan bagi karyawan untuk dapat mengungkapkan ide-ide maupun saran-saran yang positif. Ciptakan lingkungan kerja dimana karyawan selalu memiliki semangat untuk membagikan ide-ide maupun saran-saran. Semua itu penting untuk diperhatikan demi meningkatkan proses pekerjaan. Dengan demikian keterbukaan dan keamaan bagi karyawan untuk mengungkapkan ide ataupun saran akan mendorong terbentuknya standar kinerja yang lebih baik lagi.
2. Dokumentasikan apa yang Anda dan karyawan Anda sepakati. Pikirkan untuk suatu kesempatan supaya Anda dapat duduk bersama dan berdiskusi dengan karyawan. Sebelumnya Anda perlu menyusun daftar standar kinerja yang sebelumnya sudah disepakati. Anda dapat membahas bersama dengan karyawan apa saja yang dipandang sebagai melebihi ekspektasi dari kedua belah pihak (Anda maupun karyawan bersangkutan). Anda dapat lakukan penyusunan ulang daftar kinerja (atau KPI) setelah melalui kesepakatan yang positif antara Anda dan karyawan. Pergunakan daftar tersebut dalam setiap pertemuan yang berhubungan dengan evaluasi kinerja.
Patut diingat, bahwa Anda selalu ingin agar para karyawan terus berusaha mengembangkan diri, tapi Anda juga harus yakin kalau mereka akan dapat mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan. Dengan kondisi seperti ini diharapkan agar para karyawan selalu merasa termotivasi.
Tahap berikutnya, Anda sebagai pemimpin tentu terus mengamati proses kerja yang berjalan. Salah satu hal penting dari evaluasi atas proses kerja yang Anda lakukan, adalah pentingnya untuk dapat lebih spesifik. Anda perlu melakukannya dengan lebih spesifik terkait apa yang diperlukan untuk benar-benar mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam setiap bidang maupun fungsi kerja. Pastikan setiap karyawan memiliki salinan dokumen dari ekspektasi kinerja yang telah disepakati, yang kelak akan dipergunakan untuk mendiskusikan dan mengukur apa saja yang telah selesai dikerjakan. Dengan memastikan semua pekerjaan memiliki ukuran keberhasilan, maka para karyawan akan termotivasi untuk mengerjakannya hingga selesai.
3. Rencanakan arah dan tujuan, lalu bergeraklah. Setelah daftar standar kinerja selesai disusun, periksa dan tinjau kembali tugas-tugas khusus dari setiap karyawan. Identifikasi dan diskusikan bidang-bidang yang telah dikuasai oleh karyawan, dimana mereka memiliki kecakapan dan kualifikasi untuk mengerjakannya. Rencanakan arah dan tujuan berdasarkan pengalaman dan tingkat kompetensi dari masing-masing karyawan. Selanjutnya, beritahu para karyawan Anda bahwa begitu mereka telah memulai suatu proyek dan memiliki pemahaman lebih baik terhadap seluk beluk pekerjaannya, maka ada peluang disesuaikannya ekspektasi terhadap kinerja karyawan bersangkutan. Upayakan agar tujuan-tujuan kerja selalu menantang, namun tetap realistis. Nah, sekarang bergeraklah!
Namun, pastikan Anda selalu dapat menyediakan waktu untuk mengamati dan menindaklanjuti perkembangan setiap pekerjaan. Jangan tunggu sampai sebuah proyek selesai, baru lakukan pengecekan. Menindaklanjuti adalah sebuah jalan penting bagi para karyawan Anda untuk memberikan umpan balik yang mereka butuhkan. Ini juga adalah cara yang sangat bagus untuk menunjukkan bahwa sebagai manajer, Anda selalu siap membantu setiap karyawan untuk mencapai keberhasilan – dan pada saat yang sama, bisa menguatkan kembali motivasi mereka untuk mencapai kinerja.
P. Adi/Contributor/VMN/BL-
Editor: Ruth Berliana