(Business Lounge – News & Insight) Japan Airlines (JAL) pada Kamis (28/8) telah menyatakan bahwa perusahaan ini akan memesan hingga 59 unit jet regional dari Mitsubishi Heavy Industries dan Embraer. Embraer adalah perusahaan konglomerat kedirgantaraan Brasil yang menghasilkan pesawat komersial, militer, eksekutif dan pesawat pertanian serta menyediakan layanan aeronautika.
Pemesanan ini dilakukan sehubungan dengan dipensiunkannya beberapa armada domestiknya. Ada 2 tahapan pemesanan, pertama 32 unit jet yang akan diproduksi sendiri oleh Jepang melalui Mitsubishi Heavy Industries, sedangkan 27 jet berikutnya akan dipesan dari Embraer demikian dilansir oleh Japantoday.
Maskapai penerbangan Jepang ini tidak merilis rincian biayanya, tetapi Mitsubishi Aircraft mengatakan total harga untuk 32 pesawat yang akan diproduksinya akan mencapai sekitar US $ 1,5 miliar (16.5 triliun rupiah). Semua jet ini akan siap dikirimkan oleh Mitsubishi pada tahun 2021.
Sedangkan Embraer milik Brasil mengatakan bahwa pesanan atas 15 jet telah diberikan dengan total nilai $ 677 juta (7.4 triliun rupiah). Pesawat Embraer 170 dan 190 akan mulai dikirimkan pada tahun 2015.
Sedangkan untuk 12 jet lainnya, JAL memiliki opsi untuk membeli 12 pesawat lain dari perusahaan lainnya yang juga milik Brasil.
Kabar lainya terdengar dari pesaing Japan Airlines, yaitu All Nippon Airways yang juga telah memesan 25 pesawat MRJ. All Nippon Airways telah menjadi pelanggan pertama yang membeli pesawat dari Mitsubishi Aircraft.
Mitsubishi Aircraft
Mitsubishi Aircraft adalah anak perusahaan dari Mitsubishi Heavy Industries didirikan pada tahun 2008 sebagai produsen pesawat dan berencana untuk merilis model pertama pada tahun 2017. Proyek jet Mitsubishi yang didukung oleh Negara, akan bersaing dengan produsen kecil seperti Embraer, Bombardier Kanada, serta jet yang dirancang oleh perusahaan Rusia dan Cina.
Pesawat buatan Mitsubishi Aircraft akan menjadi pesawat penumpang komersial pertama dalam empat decade, dan jet pertama yang dikembangkan di Jepang.
Sebelumnya Jepang pernah mengembangkan pesawat turboprop, YS-11, yang adalah satu-satunya pesawat yang dibangun di dalam negeri sejak Perang Dunia II. Debut penerbangan persawat tersebut dimulai pada tahun 1962 dan produksinya berakhir pada tahun 1974.
Mitsubishi Aircraft akan memiliki 70 sampai 90 kursi dan dilengkapi dengan mesin geared turbofan, sebuah mesin untuk menghemat energi yang dirancang oleh US based Pratt & Whitney.
Diumumkan juga pada Kamis (28/8) bahwa Mitsubishi Aircraft telah mendapatkan pesanan lebih dari 400 jet regional. Untuk jumlah pesanan ini, the Nikkei business daily menyatakan bahwa ini merupakan jumlah minimum yang diperlukan untuk membuat proyek ini menjadi proyek yang menguntungkan.
uthe/Journalist/VMN/Bl
Image: wikimedia