Menengok Bendungan Mosul

Mosul Dam

(Business Lounge – News & Insight) Bendungan Mosul telah menjadi perebutan antara Irak dan ISIS. Dengan bantuan serangan udara US, tentara Irak yang bergabung dengan Peshmerga (tentara Kurdi), berhasil merebut kembali bendungan Mosul pada Minggu (17/8), setelah sebelumnya diduduki oleh ISIS selama 10 hari.

Bendungan Mosul ini memiliki fungsi yang sangat penting bagi Irak terutama propinsi Niniveh. Bila dipergunakan dengan benar maka akan memberikan manfaat yang sangat berlimpah pada Irak. Namun bisa disalahgunakan, dapat mendatangkan bencana kemanusiaan, demikian diungkapkan Presiden AS Barack Obama seperti dilansir oleh media Inggris, Independent.

Mosul_Dam_MS_Overhead

Mengenal Bendungan Mosul

Bendungan Mosul (Mosul Dam atau Chambarakat Dam) merupakan bendungan terbesar di Irak. Sebelumnya bendungan ini dikenal dengan nama Saddam Dam. Bendungan ini terletak di Sungai Tigris di sebelah barat Niniveh, pada hulu kota Mosul. Pada kapasitas penuh, bendungan hidroelektrik ini dapat menampung sekitar 11.1 kilometer kubik (2,7 cu mi) air dan dapat memasok listrik ke 1,7 juta penduduk Mosul.

Bendungan Mosul ini merupakan bendungan terbesar keempat di Timur Tengah. Bendungan ini memiliki panjang 3,4 kilometer dan berdiri dengan ketinggian 113 meter. Konstruksi ini membutuhkan sekitar 37,7 juta meter kubik material, terutama tanah dan beton. Bila diukur dengan kapasitas cadangannya maka bendungan ini juga terbilang sanggup menampung dampak pencairan salju yang dikirim oleh Turki (berjarak sekitar 70 mil (110 km) utara).

Bendungan ini dibuat dengan tujuan untuk memperkuat rezim Saddam Hussein selama Perang Iran-Irak. Pembangunan konstruksi dari Bendungan Mosul Dam dimulai pada tahun 1980 oleh konsorsium Jerman-Italia yang dipimpin oleh Hochtief Aktiengesellschaft dan selesai pada tahun 1984. Bendungan ini dinilai tidak stabil oleh karena kebocoran yang sering kali terjadi disebabkan tanah tempat bendungan ini dibangun adalah lapisan tanah gypsum dan batu kapur sehingga sangat mudah larut dengan air dan membentuk rongga-rongga bawah tanah. Rongga-rongga itu kemudian harus terus-menerus diisi dengan nat yang pada tahun 2007 diperkirakan telah mencapai 200 ton per tahun.

Pada tahun 1985, bendungan ini sempat menggenangi situs arkeologi di sekitar sungai Tigris. Kebocoran kembali terjadi pada tahun 1986 sehingga dibutuhkan penambalan di dasar bendungan.

Mosul_Dam_grouting_diagram

Bendungan Paling Berbahaya di Dunia

Pada September 2006, sebuah laporan yang dikeluarkan oleh United States Army Corps of Engineers memaparkan bahwa dalam hal potensi erosi internal dari pondasi maka Bendungan Mosul adalah bendungan yang paling berbahaya di dunia. Laporan lebih lanjut diuraikan bahwa skenario terburuk dapat terjadi bila tiba-tiba bendungan ini bobol maka bendungan ini akan membanjiri Mosul yang berada 65 kaki (20 m) di bawah permukaan air serta Baghdad dengan perkiraan korban tewas 500.000. Sebuah laporan pada tanggal 30 Oktober 2007 oleh US Special Inspector General for Iraq Reconstruction (SIGIR) mengatakan bahwa pondasi bendungan itu dapat bobol setiap saat.

Namun pihak Irak menanggapi laporan ini dengan menganggap bahwa pihak AS terlalu melebih-lebihkan. Pada tahun 2007, US Army Corps of Engineers mengembangkan dan melaksanakan sebuah proyek senilai US $ 27 juta untuk membantu rencana melanjutkan pemeliharaan dan perbaikan bendungan dalam jangka pendek. Selain itu pemerintah Irak pun sedang melaksanakan solusi jangka panjang yang mencakup pembangunan dinding dalam sedalam 67 m (220 ft) di sekitar pondasi bendungan. Proyek yang sedang berlangsung ini membutuhkan biaya $ 4 miliar membutuhkan waktu 4-5 tahun.

uthe/Journalist/VMN/BL
Image: wikimedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x