(Business Lounge – World News) – Seorang imam misionaris Spanyol yang dirawat karena Ebola meninggal di sebuah rumah sakit Madrid kemarin di tengah perdebatan di seluruh dunia tentang siapa yang harus mendapatkan pengobatan eksperimen Ebola dilansir dari Shanghaidaily.
Setelah dilakukan teleconference dengan para ahli medis di seluruh dunia, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan adalah etis untuk menggunakan obat-obatan dan vaksin Ebola dalam wabah yang terjadi saat ini di Afrika Barat memberikan kondisi yang tepat terpenuhi. Bagaimanapun juga tetap ada pertanyaan kunci tentang bagaimana untuk memutuskan siapa yang harus mendapatkan obat yang sangat terbatas ini.
Dua pekerja bantuan Amerika dan pendeta Spanyol yang meninggal telah diberi obat Ebola baru bernama ZMapp ini, yang belum pernah diuji pada manusia. Pada hari Senin, perusahaan yang berbasis di San Diego yang membuatnya mengatakan bahwa pasokannya sekarang “habis”
Dua pengobatan ZMapp dilaporkan sedang menuju ke Liberia untuk digunakan pada dua dokter yang terinfeksi – orang Afrika pertama yang akan menerima obat percobaan.
Badan kesehatan PBB mengatakan 1.013 orang telah tewas sejauh ini dalam wabah Ebola di Afrika Barat dari 1.848 yang terkena atau yang jumlah kasus yang tercatat oleh otoritas. Virus yang ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh seperti darah, diare dan muntah ini- terdeteksi di Guinea bulan Maret lalu dan sejak itu menyebar ke Sierra Leone, Liberia dan mungkin juga ke Nigeria.
Dengan berita bahwa tiga orang Barat ini mendapatkan obat baru, beberapa di Afrika Barat telah memprotes bahwa mereka tidak mendapat kesempatan untuk mencobanya. “Kita tidak bisa bersikap pasif sementara banyak lainnya mati,” kata Aisha Dab, seorang jurnalis Senegal-Gambia.
Para pejabat di Sierra Leone dan Guinea menyatakan minatnya untuk mendapatkan pengobatan eksperimen tetapi belum menanyakannya.
Misionaris Spanyol, Miguel Pajares yang berusia 75 tahun, meninggal di Rumah Sakit Madrid Carlos III, pihak rumah sakit mengatakannya. Rumah sakit tidak akan mengkonfirmasi apakah dia telah diobati dengan obat, tapi Departemen Kesehatan Spanyol mengatakan sebelumnya bahwa ia akan diobati. Tubuhnya akan dikremasi hari ini untuk menghindari risiko kesehatan publik lainnya, kata rumah sakit.
Pajares telah bekerja untuk rumah sakit San Juan de Dios, dari kelompok bantuan Katolik, membantu mengobati orang-orang yang terkena Ebola di Liberia ketika ia menjadi sakit dan dievakuasi.
WHO memutuskan adalah etis untuk menggunakan obat-obatan dan vaksin eksperimental ini di Afrika Barat meskipun belum ada bukti belum bahwa perawatan ini benar-benar dapat membantu melawan Ebola. Mereka katakan adalah OK untuk menggunakan perawatan terbukti jika pasien diinformasikan, tetap dalam kerahasiaan dan mereka memliki kebebasan memilih.
Arum/Journalist/VM/BL
Image: Antara