Wabah Ebola: Pemberian “ZMapp” Telah Memperbaiki Kondisi dr. Kent Brantly

(Business Lounge – News & Insight) Dua pekerja kemanusiaan AS yang terjangkit Ebola ketika mereka diperbantukan di Liberia tampaknya mulai membaik setelah menerima obat percobaan. Obat ZMapp sebelumnya telah diujicobakan kepada monyet dan sekarang diberikan kepada kedua pasien Ebola tersebut demikian keterangan CNN.

Dr Kent Brantly dan rekannya Nancy Writebol, telah terjangkit Ebola dan dievakuasi ke Atlanta, AS dan dirawat di Emory University Hospital. Brantly dipulangkan pada Sabtu (2/8) sedangkan Writebol tiba di di kota Atlanta pada Selasa (5/8).

Sejak virus ini mewabah pada Februari lalu, telah tercatat 887 orang tewas di empat negara Afrika Barat. Sampai saat ini, wabah Ebola sedang menjangkiti Guinea, Liberia, Sierra Leone dan Nigeria merupakan wabah paling mematikan di dunia, juga ada dua kasus di Lagos, Nigeria Lagos.

Ebola di AS Menemui Titik Terang

Penasihat Keamanan Nasional AS Susan Rice mengatakan pada Selasa (5/8) bahwa risiko penularan Ebola di AS adalah sangat rendah demikian dilansir oleh BBC. AS telah memiliki protokol untuk mengisolasi dan mengelola setiap pasien yang mungkin datang dengan gejala-gejala penyakit. Sementara itu seorang pria yang baru saja bepergian ke Afrika Barat sedang dites Ebola di Mount Sinai Hospital, New York. Rumah sakit mengatakan dia ada dalam unit isolasi dan kondisinya stabil.

Dr Anthony Fauci, direktur US National Institute of Allergy and Infectious Diseases, mengatakan uji klinis untuk vaksin Ebola akan dimulai pada September. Sedangkan tes yang dilakukan pada hewan telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Kepada BBC ia berharap pada pertengahan 2015 hingga akhir, lembaga ini dapat memiliki beberapa vaksin, setidaknya untuk memvaksin para petugas kesehatan yang akan mengurus para pasien Ebola.

Menurut laporan CNN, mengutip seorang dokter di Liberia, kondisi Dr Brantly membaik secara dramatis dalam satu jam setelah menerima obat. Sedangkan Writebol masih berjuang melawan virus ini.

ZMapp untuk pertama kali diidentifikasi sebagai calon obat pada bulan Januari 2014 tetapi belum dievaluasi untuk keselamatan pada manusia. Dengan demikian, persediaan obat ini masih sangat sedikit, demikian keterangan dari Mapp biofarmasi. Mapp dan mitranya bekerja sama dengan badan-badan pemerintah yang tepat sedang berupaya meningkatkan produksi obat ini secepat mungkin. Tiga perusahaan farmasi, pemerintah AS dan Badan Kesehatan Masyarakat Kanada telah bekerjasama dalam menciptakan obat percobaan ini.

WHO Adakan Pertemuan Darurat

Dalam perkembangan lain, Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengadakan pertemuan darurat di Jenewa mulai Rabu (6/8) untuk membahas langkah-langkah baru untuk mengatasi wabah Ebola. Pertemuan ini akan mendiskusikan apakah kemudian akan diputuskan keadaan darurat kesehatan secara global yang dapat melibatkan pembatasan perjalanan pada negara-negara yang terkena dampak.

Seperti telah diketahui maskapa penerbangan British Airways telah menghentikan sementara penerbangannya ke dan dari Liberia serta Sierra Leone hingga 31 Agustus 2014 karena wabah Ebola. BA telah mengikuti langkah yang diambil dua maskapai penerbangan sebelumnya.

Pembatasan Penerbangan

Sangat penting bagi dunia untuk menentukan apakah negara-negara terjangkit ini perlu untuk diisolasi atau tidak. Paling tidak hingga ditemukannya obat atau vaksin yang dapat mengatasi wabah ini. Saat ini Nigeria sedang menyatakan siaga atas wabah ini mengikuti meninggalnya seorang pria yang baru saja bepergian dari Liberia karena virus Ebola. Tidak dapat dipungkiri bahwa virus ini menjalar dengan begitu cepat bahkan ke Negara-negara lain oleh karena mobilisasi para penderita Ebola.

Tiga buah maskapai penerbangan telah menutup rute penerbangan ke dan dari negara-negara terjangkit sebagai suatu upaya menghentikan pergerakan Ebola yang semakin meluas.

uthe/Journalist/VMN/BL

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x