AS Akan Kirimkan 50 Tenaga Ahli Untuk Bantu Atasi Wabah Ebola

(Business Lounge – News & Inisght) Afrika Barat akan mendapatkan bantuan tenaga ahli dari AS. Setidaknya 50 orang ahli kesehatan masyarakat akan diberangkatkan menuju Afrika Barat dalam kurun waktu 30 hari ini untuk memerangi wabah Ebola terburuk yang pernah terjadi.  Wabah Ebola ini nampaknya telah berkembang di luar kendali negara-negara terjangkit oleh karena penularannya yang terjadi begitu cepat dengan korban jiwa yang terus bertambah.

Namun seorang pejabat senior kesehatan AS telah optimis bahwa wabah itu dapat dihentikan, demikian berita yang dilansir oleh BBC. Sampai saat ini, Ebola telah merenggut 728 nyawa di Guinea, Liberia dan Sierra Leone atau 55% dari jumlah korban yang telah dinyatakan terjangkit Ebola. Sementara itu, dr. Kent Brantly, seorang dokter Amerika yang telah terinfeksi virus mulai membaik setelah dievakuasi dari Liberia dan dirawat Emory University Hospital, AS dengan menggunakan pesawat sewaan Gulfstream yang telah dilengkapi dengan tenda portabel yang dirancang khusus untuk mengangkut pasien dengan penyakit yang sangat menular. Emory University Hospital adalah satu dari empat rumah sakit di AS yang mampu menangani pasien Ebola.

Rekan Brantly yang juga sudah terinfeksi, Nancy Writebol juga akan segera dievakuasi menuju AS.

Melawan Virus yang Mematikan

Dr Thomas Frieden, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah mengumumkan langkah-langkah baru yang akan ditempuh AS dalam sebuah wawancara dengan ABC. Frieden mengatakan bahwa sebuah cara menghentikan Ebola yaitu dengan kembali menerapkan tradisi kesehatan masyarakat “kuno” dan sederhana. Temukan para pasien, pastikan mereka diobati, cari asal penyakit mereka, lacak orang-orang disekeliling mereka, berikan pendidikan pada masyarakat, dan lakukan pengendalian infeksi di rumah sakit.

Frieden menepis kekuatiran bahwa tindakan AS untuk mengirimkan lebih banyak lagi warganya akan merugikan Negara tersebut. Ia malah mengatakan bahwa tindakan melindungi orang Amerika dari wabah ini adalah dengan menghentikan penyakit mematikan ini langsung di sumber penyakitnya.

The National Institutes of Health di AS mengatakan pihaknya akan mulai menguji vaksin Ebola mungkin pada bulan September.

Bantuan AS

Negara-negara di Afrika Barat nampaknya sudah mulai kepayahan dan sangat membutuhkan bantuan mereka yang telah lebih mapan dalam ilmu kedokteran dan kesehatan. Dalam hal ini AS tentu memiliki kapasitas dalam hal tersebut.

Memang harus diakui bahwa kemajuan ilmu kesehatan dan sederet alat-alat canggih milik AS telah melebihi negara-negara lainnya. Kemampuannya dalam menangani wabah penyakit menular serta belajar dari penanganan wabah yang pernah terjadi di AS sebelumnya telah menempatkan AS lebih berpengalaman dari Negara lainnya. Sehingga sudah sepantasnyalah AS turun tangan dalam mengatasi wabah Ebola yang mematikan ini.

uthe/Journalist/VMN/BL
Image: youtube

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x