(Business Lounge – Business Today) Lagi-lagi kisruh penipuan penggunaan jaminan komoditas untuk pinjaman kembali menggemparkan Tiongkok dan dunia. Setelah sebelumnya pasar komoditas global sempat dikejutkan dengan kasus yang terjadi di pelabuhan Qingdao terkait penggunaan tembaga sebagai jaminan untuk pinjaman berganda, kini emas diperkirakan turut dipergunakan untuk hal sejenis.
Otoritas Tiongkok menemukan bahwa dalam kasus ini, sekalipun jaminan emasnya benar-benar ditemukan ada di gudang pelabuhan dan semua calon investor dibawa untuk melihatnya namun ternyata emas tersebut digunakan untuk jaminan pinjaman-pinjaman lainnya, atau emas yang sama dijadikan sebagai penjamin berganda.
Bayangkan setidaknya sekitar $15,2 miliar 180 triliun rupiah dari total pinjaman dengan jaminan emas ditopang oleh transaksi emas palsu tersebut. Bisa dikatakan bahwa total keseluruhan transaksi peminjaman di Tiongkok dengan jaminan berupa emas diperkirakan berada di kisaran $80 miliar.
Menurut grup Goldman Sachs, transaksi ini seharga $81 miliar hingga $160 miliar atau sebesar 31% pinjaman jangka pendek dalam valuta asing yang dimiliki Negara tersebut.
Dampak dari adanya isu tersebut, pasar komoditas global khususnya emas semakin waspada terhadap potensi pelemahan permintaan emas Tiongkok. Diprediksi dampak dari isu tersebut, permintaan emas Tiongkok untuk sementara akan mengalami perlambatan seperti pada kasus Qingdao.
Saat ini, bank-bank lokal dan asing, termasuk Standard Chartered Plc, Citigroup Inc. dan beberapa bank lainnya sedang menganalisa kemungkinan-kemungkinan dampak ekonomi akibat kasus ini.
Tania Febe/Journalist/VM/BL-Vbn
Editor: Fanya Jodie
Image: Antara

