Air Asia Dapat Ijin Beroperasi di India, Perang Harga Tidak Bisa Terelakkan

(Business Lounge – Business Today)  Setelah setahun maskapai penerbangan  AirAsia yang  join venture dengan Tata Group dan Telstra  Tradeplace mengajukan ijin terbang di India, akhirnya perusahaan penerbangan asal Malaysia tersebut mendapatkan ijin resmi dari regulator penerbangan India ( DGCA).

Air Asia mendapatkan ijin penerbangan (Air Operator’s Permit (AOP)) tersebut  hari Rabu (7/5) dan menjadi maskapai penerbangan ketujuh di India yang dimiliki asing bernama Air Asia India. India membuka pasar penerbangan untuk investasi asing pada tahun 2012 dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan di sektor ini dan perekonomian secara keseluruhan.

Penerbangan India telah terperosok dalam kerugian karena meningkatnya biaya bahan bakar serta persaingan harga yang ketat dari maskapai yang mendapat ijin oleh pemerintah India. Dalam kinerja tahun lalu saja hanya  satu maskapai dari enam maskapai utama India yang mencatat keuntungan yaitu IndiGo.

Sektor ini kehilangan $ 1,3 miliar pada kuartal pertama hingga Maret seperti yang diperkirakan oleh konsultan penerbangan Centre for Asia Pacific Aviation (CAPA).

Salah satu yang menyebabkan lambatnya turun ijin dari Ditjen Perhubungan Udara India karena adanya penolakan keras dari maskapai yang sudah ada yang menjadi pertimbangan regulator tersebut. Para maskapai penerbangan domestik berpendapat bahwa perubahan kebijakan September 2012 yang memungkinkan maskapai penerbangan asing untuk berinvestasi di penerbangan lokal hanya berlaku untuk penerbangan yang ada dan bukan yang baru.

Meskipun masih belum jelas kapan maskapai ini akan mulai terbang , sekarang membutuhkan program jadwal penerbangan untuk mendapatkan dibersihkan oleh regulator penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara ( Ditjen Hubud ) sebelum bisa mulai terbang. Maskapai ini tidak akan beroperasi dari Mumbai dan Delhi karena pendaratan yang tinggi dan biaya parkir. Sekitar 4-5 pesawat A320 akan digunakan pada awalnya untuk operasi perdananya, yang kemudian akan meningkat menjadi 10 pesawat dalam setahun.

Pemberian ijin ini  merupakan suatu pertanda baik untuk penumpang karena mereka mungkin mendapatkan lebih banyak pilihan namun cukup membahayakan bagi maskapai penerbangan yang lain yang semakin menambah persaingan harga dan bisa mengurangi pemasukan nantinya.  Apalagi AirAsia  dikenal dengan penerbangan biaya tarif murah yang bisa memicu perang harga antar maskapai.

Joel/Journalist/VM/BL-bbc,reuters
Editor: Jul Allens
images: commons.wikimedia

DGCA
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x