Tragedi Longsor di Mount Everest

Pada hari Jumat pagi, terjadi longsor yang mematikan para pendaki yang berada di antara kamp 1 dan kamp utama. Longsor yang sangat membahayakan itu nyaris menyapu rute yang paling sering dilalui menuju puncak gunung Everest. Saat ini Dipendra Paudel dari Kementrian Pariwisata mengatakan ada 12 pemandu yang dikhabarkan tewas, sementara tiga orang mengalami luka luka dan lima orang yang belum ditemukan.

Tragedi ini terjadi pada akhir musim mendaki di Nepal. Pada musim mendaki ini masih ada ratusan pendaki asing dan pemandu lokal yang membanjiri kamp peristirahatan sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke puncak Everest di ketinggian 8850 meter. Saat ini untuk melakukan pencarian korban yang selamat sudah diturunkan helikopter dan tim pencari ke lokasi yang terjadi longsor.

Sejak awal pendakian yang dimulai oleh Sir Edmund Hillary dan pemandunya Tenzing Norgay yang berasal dari Nepal pada tahun 1953 yang lalu, sudah ada lebih dari 4000 pendaki yang mendaki dan berhasil tiba di puncak Everest. Rute yang terkena akan sapuan longsor salju ini adalah rute yang sering digunakan.

Sejaeah membuktikan bahwa pendakian ke gunung Everest ini sudah menelan sekitar 250 korban jiwa. Pada musim ini ijin pendakian yang sudah diberikan oleh Kementrian Pariwisata sebanyal 334 pendaki asing. Biaya perizinan ini direncanakan akan diturunkan oleh pemerintah Nepal sekalipun membuat khawatir karena semakin membberikan peluang bagi para pendaki yang berarti juga meningkatnya risiko kematian.

Selama ini setiap pendaki asing akan ditemani oleh pemandu yang bertugas untuk membuka jalan dengan memasang tali pengaman dan menyiapkan kamp peristirahatan. Bulan Mei ini biasanya adalah musim yang terakhir bagi para pendaki, dan seringkali sudah mulai terjadi musim hujan dan angin yang membuat pendakian nyaris mustahil.

Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: wikipedia.org

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x