Amerika Serikat Meminta Cina Meredam Ancaman Korea Utara

(Business News – World Today) – Chuck Hagel, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), mengakhiri kunjungan tiga harinya ke Cina pada hari Rabu dengan mendesak Presiden Cina, Xi Jinping, untuk memainkan peranan lebih besar dalam meredam ancaman Korea Utara.

Ramah-tamah Amerika Serikat dengan Xi Jinping bertolak belakang dengan serangkaian pembicaraan sehari sebelumnya dengan para petinggi militer Cina yang mengecam kebijakan AS di Asia Pasifik. Para pejabat Amerika Serikat menganggap lawatan ke Cina berhasil menjembatani perbedaan kedua negara.

Presiden Xi Jinping berpendapat bahwa kian eratnya ikatan militer kedua negara akan turut memperkuat hubungan diplomatik AS dan Cina. Seperti yang dilansir dari The Wall Street Journal, Presiden Xi berkata “kunjungan Anda kali ini tentu akan mendorong perkembangan hubungan militer kedua negara”.

Cina berikan akses terbuka bagi Hagel dan rombongannya dan langkah tersebut mendapat pujian dari para petinggi Amerika Serikat.Pemimpin Cina tersebut juga menambahkan bahwa kapal induk Amerika Serikat melakukan kunjungan ke banyak tempat dalam lawatan.

Selama kunjungan, para petinggi Cina juga menyinggung Hagel mengenai dukungan AS bagi Jepang dan Filipina atas masalah sengketa wilayah perairan dengan Cina. Dari pihak Amerika Serikat, Hagel mendorong para pemimpin Cina untuk bertindak lebih jauh dalam membatasi uji militer Korea Utara di kawasan.

Para petinggi AS menyesalkan perihal kecaman terbuka dari para pemimpin Cina. Namun, sesungguhnya hal tersebut tidak terlalu mengejutkan. Salah satu pejabat pertahanan AS katakan bahwa permasalahannya adalah Cina masih meraba-raba jalan diplomasi.

Hagel tidak membesar-besarkan perbedaan, namun salah satu petinggi militer AS memperingatkan sejumlah aksi militer Cina sebagai hal yang “salah perhitungan”. Laksamana B. Harris, selaku komandan Armada Pasifik AS, katakan bahwa ia mencemaskan pertumbuhan agresif militer Cina, kurangnya keterbukaan, dan meningkatnya pola tekanan di kawasan.

Fanny Sue/VM/BL-WSJ

Editor : Fanya Jodie

Foto : ANTARA FOTO/REUTERS/Alex Wong

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x