(Business Lounge – World News) – Para pekerja terlihat membawa lemari saat mereka membersihkan puing-puing pemukiman sementara di sebuah lokasi pembangunan setelah dihantam hujan badai di Dongguan, provinsi Guangdong, China.. Hujan dan badai sejak akhir minggu lalu telah menyebabkan tanah longsor dan penundaan penerbangan ke provinsi Guangdong dan Kawasan Otonomi Guangxi Zhuang di selatan China, menurut laporan Kantor Berita Xinhua.
Hujan deras diperkirakan akan terus mengalir di Cina bagian Selatan setelah menewaskan sedikitnya 16 orang pada minggu lalu dan membawa kekacauan pada lintas udara dan perjalanan.
Hujan deras akan terus mengalir di Guangdong , Guangxi dan sebagian dari Taiwan sampai setidaknya akhir minggu ini, demikian dikatakan China National meterological Centre pada hari Senin kemarin. Hujan badai masih bisa terjadi di bagian selatan dan tengah dari Guangdong, dia tambahkan.
Kementerian Urusan Sipil mengatakan pada Senin pagi bahwa setidaknya 16 orang tewas dan dua orang hilang dalam bencana badai pertama yang melanda China Selatan pada musim semi ini sejak tanggal 28 Maret .
Dari provinsi-provinsi di selatan yang mengalami banjir parah, hujan badai dan tanah longsor, Guangdong mengalami yang paling parah, dengan tujuh orang telah tewas dan dua hilang, dia sampaikan. Provinsi dan daerah lain yang bisa terkena dampaknya termasuk Guangx , Guizhou, Chongqing, Fujian, Jiangxi dan Hunan .
Lebih dari 200 penerbangan dalam dan luar negeri di Bandara Internasional Baiyun, ibukota provinsi Guangzhou sempat dibatalkan atau dialihkan karena hujan badai, hampir seratus penerbangan tertunda selama lebih dari satu jam. Gangguan ini diperkirakan akan terus berlanjut, kata pihak berwenang bandara.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: Antara

