(Business Lounge – World News) – Petisi dari sebuah firma hukum di Amerika diserahkan oleh Ribbeck Law Chartered ke pengadilan Cook County di Illinois, Amerika Serikat. Dalam petisi itu ditujukan pada Malaysia Airlines dan Boeing untuk memberikan 26 jenis informasi. Isi dari permintaan tersebut adalah banyak yang mengarah pada identitas orang-orang yang terkait langsung dengan pesawat atau awak MH370, juga para pihak yang melatih para pilot.
Menurut firma hukum di Amerika Serikat itu, petisi merupakan awal dari tuntutan atas kematian yang disebabkan kelalaian, sekalipun para penyelidik belum memastikan bagaimana pesawat bisa hilang. Dalam hal ini belum ada komentar dari Boeing maupun pihak Malaysia Airlines pun belum dapat dihubungi.
Pengacara dari Ribbeck, Mervin Mateo, mengatakan firma itu mewakili Januari Siregar, tokoh keluarga besar Siregar. Firman Chandra Siregar, warga Indonesia dan anggota keluarga besar Siregar, berada dalam pesawat tersebut.
Para penyelidik dari sejumlah negara telah menelusuri kawasan dimaksud tanpa menemukan bukti keberadaan bangkai pesawat. Otoritas Malaysia dan Amerika Serikat mengungkap keyakinannya bahwa satu atau sejumlah orang dalam pesawat sengaja mengubah arah pesawat dan menutupi lokasinya. Namun mereka pun belum menemukan bukti yang mengarah kepada kemungkinan sabotase.
Walau tak terdapat cukup bukti, Mateo mengatakan Ribbeck memperkirakan Boeing 777 mengalami cacat rancangan. Ia mengatakan Ribbeck tengah menemui keluarga lain penumpang MH370 untuk mendapatkan tambahan jumlah penggugat jika kelak mereka mengajukan gugatan.
Ribbeck sebelumnya juga sudah mengajukan gugatan atas nama korban kecelakaan penerbangan. Mereka mewakili lebih dari 100 penumpang dalam gugatan atas Asiana Airlines dalam kecelakaan yang terjadi di San Francisco tahun lalu. Ada tiga orang yang tewas dan 180 lebih penumpang yang cedera dalam kecelakaan di San Fransisco tersebut.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: Antara

