(Business Lounge – Business Today) – Oracle, sebuah perusahaan software komputasi asal Amerika Serikat (AS) harus menelan pil pahit, pasalnya saham Oracle tercatat turun lebih dari 5% pada perdagangan saham di bursa Wall Street mengiringi rilis data laporan keuangan Oracle yang melaporkan angka pendapatan dibawah ekspektasi analis.
Oracle melaporkan pendapatan sebesar $ 9.3bn (£ 5.2bn) untuk Q3-2013, Angka pendapatan ini melonjak 4% jika dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya, tapi masih berada dibawah perkiraan analis yang memperkirakan pendapatan Oracle pada kuartal tersebut dapat mencapai $9,36bn. Demikian juga dengan laba bersih untuk periode tersebut yang tercatat mengalami kerugian sebesar -$ 2.56bn, juga masih jauh dari ekspektasi analis.
Sepertinya saat ini Oracle mengalami kendala dalam hal strategi penjualan produk dan dalam hal penetapan harga. Pasalnya, banyak kompetitor Oracle yang juga menawarkan produk mereka dengan kualitas yang serupa dengan Oracle namun dengan harga yang lebih rendah.
Selain itu, model bisnis lama Oracle yang memberikan lisensi serta jasa layanan installation pada perangkat lunak di komputer masing-masing pengguna dianggap kurang memiliki fleksibilitas.
Berbeda dengan cloud service yang selain menawarkan produk mereka dengan harga yang jauh lebih murah, keunggulan lainnya adalah mereka menawarkan fleksibilitas. Pada cloud service, data akan disimpan dan diakses secara terpusat melalui setiap mesin jaringan, jadi tidak harus mendatangi komputer satu per satu untuk melakukan instalasi.
Pasalnya, Oracle sudah mulai mengadaptasi sistem cloud service tersebut, yang disebut Oracle Cloud. Penjualan Oracle Cloud ini terlihat cukup pesat dan disinyalir penjualan atas aplikasi ini akan melejit pada kuartal depan dengan tingkat pemesanan lebih dari 60 %. Hingga Q3-2013 lalu pendapatan atas penjualan Oracle Cloud Application sudah mendekati $ 300 juta.
Sepertinya optimisme manajemen dengan meluncurkan Oracle Cloud disambut baik oleh para investor. Meskipun sahamnya sempat melemah tajam, namun saat ini terlihat saham Oracle (ORCL: US) mulai bangkit kembali dengan persentase kenaikan lebih dari 1% menjelang penutupan bursa AS. Hal ini juga turut mendorong positifnya index NASDAQ pada bursa AS.
Stephanie Rebecca/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Foto: govloop.com