(Business Lounge – Business Today) Harga tanah di kota-kota terbesar di Jepang naik untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir pada tahun 2013. Sementara itu penurunan harga tanah di seluruh Jepang juga semakin melambat.
Harga tanah komersial di Tokyo, Osaka, dan Nagoya naik rata-rata 1,6 persen, membalikkan penurunan pada yahun 2012 sebesar 0,5 persen. Sedangkan harga lahan perumahan naik 0,5 persen, dibandingkan dengan penurunan 0,6 persen pada tahun sebelumnya.
Menurut sebuah survei yang dirilis oleh Departemen Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, di kota-kota lain, harga tanah menurun untuk tahun ke-22 secara berturut-turut. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan mencolok antara kota-kota terbesar dan yang lebih kecil di Jepang.
Harga tanah di seluruh Jepang, termasuk tiga kota besar di atas, turun 1,7 persen tahun lalu, lebih lambat dibandingkan dengan penurunan 2,8 persen pada tahun 2012.
Peningkatan pengeluaran pemerintah dan dibanjirinya bank-bank di Jepang dengan uang tunai yang bertujuan untuk mengakhiri 15 tahun deflasi telah melemahkan mata uang Yen dan mendorong lonjakan laba perusahaan dan harga saham.
“Karena kenaikan pasar saha, orang-orang kaya di Jepang telah didorong untuk berinvestasi di sektor perumahan di daerah eksklusif,” kata Isao Ishibashi, anggota komite penilaian kementerian Pertanahan.
Meskipun beberapa pelaku pasar telah menyatakan keprihatinan terkait rendahnya suku bunga dan banjirnya tingkat likuiditas, Ishibashi menegaskan tidak ada bubble harga perumahan.
Harga tanah yang sangat tinggi di dekat pusat manufaktur, mencerminkan bagaimana eksportir mendapat keuntungan dari melemahnya yen. Tercatat, wilayah Nagoya yang merupakan rumah bagi produsen mobil terbesar di dunia, Toyota Motor Corp, telah memimpin kenaikan harga tanah komersial dan residensial di tiga kota terbesar di Jepang masing-masing 1,8 persen dan 1,1 persen tahun lalu.
Harga tanah perumahan di Tokyo naik 0,7 persen, dipimpin oleh perumahan mewah Chuo Ward yang naik 8,7 persen. Sementara daerah Tokyo Bay, yang merupakan tempat pelaksanaan olimpiade Tokyo tahun 2020 naik 10,9 persen.
Di daerah Fukushima, yang notabene tempat rusaknya pembangkit listrik tenaga nuklir pada tahun 2011 mengalami kenaikan harga tanah perumahan sebesar 1,2 persen dan membalikkan penurunan 1,6 persen pada tahun 2012.
Nemi/Journalist VM/VBN
Editor: Rimba Laut
Pic : japantimes