(Business Lounge – World News) – Terlihat dalam foto di atas personil militer bekerja di dalam kokpit helikopter Angkatan Udara Vietnam saat melakukan misi pencarian dan penyelamatan pesawat Malaysia Airlines yang hilang di lepas pantai Pulau Tho Chu, Vietnam. Setelah tiga hari pencarian intensif dilakukan untuk pesawat Boeing 777-200ER, sampai saat ini belum ada pecahan pesawat atau tanda-tanda lain yang ditemukan.
Di Laut Cina Selatan, hampir 100 kapal dan pesawat udara dari 10 negara Asia dan Pasifik, termasuk Malaysia ikut mencari Boeing 777-200, yang menghilang dari radar Sabtu lalu, dalam perjalanannya dari Beijing ke Kuala Lumpur. Negara berikutnya yang ikut mengirim tim pencari adalah Selandia Baru, sementara AS, Cina dan Vietnam memperkuat bantuan berikutnya.
Malaysia juga mengirimkan 18 pesawat dan 27 kapal untuk memimpin pencarian dan penyelamatan di laut antara Malaysia dan Vietnam, di mana pesawat itu terakhir mengadakan kontak. Lebih dari 1.700 kapal penangkap ikan juga diimbau untuk memperhatikan sesuatu yang tidak normal selama menjalankan pekerjaan.
AS menugaskan sebuah pesawat dan sebuah kapal perang USS Kidd, untuk membantu pencarian bersama USS Pinckney dan USS John Ericsson. Baik USS Pinckney maupun USS John Ericsson bisa mengangkut dua helikopter tipe MH-60R.
Sementara itu, Cina mengirimkan enam kapal laut dan tiga helikopter untuk membantu misi pencarian. Beijing juga mengirim 13 petugas khusus untuk membantu penyelidikan. Selain itu Beijing mengarahkan 10 satelit untuk ikut memeriksa daerah perairan tempat pesawat dengan nomor penerbangan MH370 yang menghilang dari radar. Hampir dua pertiga dari 239 penumpang pesawat yang hilang tersebut adalah warga Cina.
Indonesia suddah menugaskan sebuah kapal korvet dan empat kapal patroli cepat, juga sebuah pesawat observasi, setelah Malaysia meminta bantuan untuk meneliti daerah laut sekitar pulau Penang dan Selat Malaka. Sejauh ini sembilan negara telah ikut serta dalam upaya menemukan pesawat dari Malaysia Airlines tersebut, yaitu China, Malaysia, AS, Singapur, Vietnam, Selandia Baru, Indonesia, Australia dan Thailand.
Saat ini sebagian besar kerabat penumpang ditempatkan di Hotel Everly, dekat Bandara Internasional Kuala Lumpur, sebagai tamu Malaysia Airlines. Hotel dijaga ketat oleh polisi yang ditugaskan untuk menjauhkan media dari keluarga penumpang.
Petugas dukungan di Everly tersebut, yang memilih anonim, mengatakan kerabat penumpang frustrasi akibat upaya pencarian internasional tidak membuahkan hasil. Sumber mengatakan rasa frustrasi ini menggerus kesabaran kerabat, tiga hari pasca-hilangnya pesawat.
Arum/Journalist/VM/BL-wsj
Editor : Iin Caratri
Foto: Antara