(Business Lounge – Business Today) Produsen produk olahraga asal Jerman, Adidas menderita kerugian pada kuartal keempat tahun lalu. Meskipun begitu, turunnya biaya produksi dan meningkat tajamnya penjualan membuat angka kerugian Adidas tidak terlalu besar.
Sehingga untuk menenangkan hati pemegang sahamnya, perusahaan ini berencana menaikkan nilai dividen. Menurut Adidas, bagusnya nilai penjualan disebabkan adanya volatilitas pergerakan mata uang. Dimana Adidas merekomendasikan kenaikan pembayaran dividen hingga EUR 1,50, dibandingkan dengan EUR 1,35 per saham tahun lalu.
“Efek dari volatilitas mata uang diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2014. Namun, dari perspektif operasional, tidak ada keraguan bahwa tahun 2014 akan menjadi tahun yang sukses bagi kami karena adanya even Piala Dunia FIFA 2014,” ujar CEO Adidas, Herbert Hainer seperti yang dilansir RTTnews.
Untuk kuartal keempat, rugi bersih Adidas menyempit menjadi EUR 10 juta dari EUR 272 juta pada tahun sebelumnya. Laba bersih Adidas, dengan mengecualikan kerugian nilai pajak sebesar EUR 42 juta, dibandingkan rugi bersih sebesar EUR 7 juta pada tahun lalu.
Penjualan bersih untuk kuartal keempat naik 3,3 persen menjadi EUR 3,479 miliar dari tahun lalu sebesar EUR 3,369 miliar. penjualan di toko penjualan ritel meningkat 3 persen.
Penjualan merek Adidas dan Reebok meningkat masing-masing sebesar 10 persen dan 9 persen. Penjualan ritel naik 15 persen, dan penjualan usaha lainnya tumbuh 28 persen..
Marjin laba kotor turun 0,1 persen menjadi 47,5 persen. Marjin laba usaha termasuk penurunan nilai penjualan meningkat 2 persen. Untuk tahun fiskal 2013, laba bersih naik 49 persen menjadi EUR 787 juta secara year on year, sedangkan pendapatan turun 3 persen menjadi EUR 14,49 miliar.
Untuk tahun fiskal 2014, perusahaan memperkirakan bisa mendapat laba bersih sekitar EUR 830-930 juta atau EUR 3,97-4,45 per saham. Marjin laba kotor diproyeksikan meningkat ke level antara 49,5-49,8 persen, dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 49,3 persen. Marjin laba usaha akan berada pada tingkat antara 8,5-9 persen, dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 8,7 persen.
Namun kekhawatiran dari perusahaan ini ketika nilai tukar mata uang negara berkembang yang menjadi sasaran penjualannya melemah. Bagi Adidas hal itu akan membebani hasil perusahaan tahun 2014 dan dapat mengancam target pertumbuhan 2015 nantinya, meskipun dampak positif yang diharapkan dari Piala Dunia sepak bola di Brasil nanti musim panas ini.
Joel/Journalist
Editor : Jul Allens
Pic : www.wallconvert.com