(Business Lounge – Business Today) – Sepertinya dunia penerbangan Indonesia sedang kurang sehat. Belum lama berselang dari penutupan rute dan pembekuan AOC atas maskapai pelat merah Merpati Airline, beberapa waktu kemudian PT Tigerair Mandala akhirnya juga melakukan penutupan sejumlah rute yang dioperasikannya. Penghentian itu dilakukan bertahap untuk beberapa rute di Jakarta, Pekanbaru, Denpasar dan Surabaya mulai Februari hingga April nanti.
Penghentian dilakukan untuk mengevaluasi rute karena kondisi pasar kurang bagus, karena dollar sedang naik sehingga harga avtur naik. Pasalnya, penguatan dollar Amerika Serikat terhadap rupiah cukup berpengaruh bagi perusahaan karena sekitar 60%-70% pengeluaran dibayarkan dalam bentuk dollar.
Meski harus menanggung kerugian yang cukup besar, tetapi maskapai swasta itu tetap menjamin penumpang yang sudah melakukan pemesanan akan mendapatkan pengembalian sebagaimana mestinya. Perusahaan akan memberikan pemberitahuan melalui email dan kemudian menawarkan opsi penggantian penuh, pengalihan rute ke jaringan lain atau pengendapan dana sesuai harga tiket yang bisa digunakan untuk pemesanan penerbangan kemudian hari.
Pasca penutupan beberapa rute tersebut, hingga saat ini beredar kabar bahwa Tiger Airways Holding Ltd (TAHL.SI) akan keluar dari industri penerbangan Indonesia karena indusitri penerbangan di Indonesia dianggap kurang profitable.
Sebelumnya, Maskapai ini sudah berusaha untuk menekan kerugian perusahaan dengan merampingkan bisnis usahanya, namun ternyata tidak berhasil. Diperoleh juga data yang menunjukkan bahwa pangsa pasar Tigerair Mandala di Indonesia masih sangat kecil jika dibandingkan dengan beberapa Maskapai lain yang dominan seperti Lion Air dan Garuda Indonesia ( GIAA.JK ).
Sepertinya, masyarakat Indonesia harus bersabar menunggu pernyataan resmi secara langsung dari CEO Tiger Mandala yang merupakan pemegang saham di Indonesia mengenai kapan Maskapai Tiger Airways ini akan ditutup. Sekali lagi, industri penerbangan Indonesia kembali berduka karena kehilangan 1 (satu) maskapai lagi, menyusul Merpati Airlines.
(Stephanie Rebecca/IC/BL)
Editor: Iin Caratri
Foto: planespotters.net