(Business Lounge – Business Today) Korean Air yang merupakan maskapai penerbangan terbesar Korea Selatan, membukukan rugi bersih tahunan sebesar KRW 384,8 miliar (USD 356,7 juta). Kerugian ini disebabkan naiknya pengeluaran untuk menyelesaikan penyalahgunaan hukum dan penurunan penumpang dari pesawat yang melayani rute ke Jepang.
Maskapai nasional unggulan Negeri Ginseng tersebut membuat kerugian setelah meraih laba bersih sebesar KRW 256,4 miliar pada tahun 2012, dan membukukan kerugian operasional sebesar KRW 17,6 miliar yang merupakan kerugian operasional pertama sejak tahun 2008.
Penjualan tiket maskapai ini juga turun empat persen menjadi KRW 11,8 triliun. Korean Air tercatat menghabiskan KRW 100,6 miliar pada kuartal keempat untuk dua tuntutan hukum terpisah yang diajukan oleh penumpang AS dan sebuah perusahaan kargo atas dugaan penyalahgunaan harga.
Selain itu, melemahnya yen membuat wisatawan Jepang enggan mengunjungi Korea, dan lalu lintas penumpang internasional turun 0,8 persen tahun lalu, sementara penumpang pada rute Jepang turun 14 persen.
Saat ini, lebih dari 50 persen rute penerbangan yang dilayani Korean Air adalah penerbangan internasional. Namun seperti yang dilansir Japan Today perusahaan tersebut melaporkan bahwa bisnis penumpang secara keseluruhan diperkirakan akan membaik, karena didorong oleh semakin banyaknya permintaan di kawasan Asia.
Perusahaan menetapkan target penjualan untuk 2014 sebesar KRW 12,56 triliun, naik 7 persen dari tahun 2013, dengan laba usaha di atas KRW 640 miliar.
(ja/IC/bl-japantoday)
Pic: planespotters