Produk Apple seperti iPhone dan iPad memang saat ini banyak digunakan masyarakat dalam berkomunikasi. Bahkan, dikabarkan bahwa berdasarkan hasil penjualan iPhone, Apple berhasil meraih keuntungan yang besar, yaitu 13,1 miliar dollar. Namun, meskipun meraih keuntungan yang begitu besar jika dilihat dari pendapatannya, secara keseluruhan penjualan produk iPhone justru dinilai turun. Apple Inc melaporkan penjualan produk iPhone lebih rendah ketimbang proyeksi akhir tahun. Apple juga menyatakan pendapatan dalam kuartal terkini berpeluang menurun.
Data itu mencerminkan dinamika baru di tengah persaingan ketat dalam pasar smartphone. Apple terus menargetkan pasar telepon high-end, meski permintaan akan model murah terus menguat di pasar negara berkembang. Apple pun menolak desakan untuk meluncurkan telepon murah, yang dinilai dapat menekan laba.
“Tujuan kami adalah membuat [produk] terbaik, bukan yang terpopuler,” papar CEO Apple Tim Cook dalam conference call dengan analis.
- Margin laba kotor Apple, per kuartal. Tahun fiskal Apple berakhir pada September.
Perusahaan berbasis Cupertino (California) itu mengaku telah menjual 51 juta unit Phone dalam kuartal fiskal I yang berakhir 28 Desember. Jumlahnya naik 7% dibanding setahun lalu, berkat taktik Apple memperkenalkan dua model teranyar pada September. Bagaimanapun, penjualan iPhone lebih kecil dibanding proyeksi analis, yakni 55 juta unit. Di Amerika Utara, penjualan iPhone turun, sebut Cook.
Hasil penjualan terbaru memperdalam kecemasan soal prospek pertumbuhan Apple. Apalagi, untuk pertama kali dalam sepuluh tahun lebih, Apple menghadapi penurunan laba tahunan. Selain itu, Apple juga menghadapi pertanyaan seputar sanggup tidaknya perusahaan mengulang keberhasilan inovatif lewat produk terbaru.
Keberhasilan inovatif Apple sebelumnya terjadi pada 2007 kala merilis iPhone, dan 2010 lewat iPad.
Pengamat dari Strategy Analytics memproyeksi pangsa Apple dalam pasar smartphone dunia turun menjadi 17,6% dalam kuartal IV 2013, dari 22% setahun sebelumnya.
Volume penjualan iPhone memang naik 7%. Tetap saja, Apple masih tertinggal dari kenaikan penjualan 34% dalam pasar ponsel pintar dunia.
Untuk kuartal fiskal I yang berakhir 28 Desember, Apple mengaku pendapatan bersih relatif tak berubah, yakni sebesar $13,1 miliar. Pendapatan per saham naik 5% menjadi $14,50 dari $13,81. Jumlah saham Apple yang beredar memang turun, akibat program buyback yang agresif.
Pendapatan tumbuh 5,7% menjadi $57,6 miliar dari $54,5 miliar dalam periode yang sama setahun sebelumnya.
Saat pangsa pasar dunia Apple turun, perusahaan berhasil mempertahankan tingkat laba. Harga jual rata-rata satu unit iPhone sebesar $637 pada kuartal yang berakhir Desember. Harga jual itu dibanding dengan $577 dalam kuartal sebelumnya dan $642 setahun lalu.
Margin laba kotor—penghasilan sesudah dikurangi biaya manufaktur—sebesar 37,9% dalam kuartal Desember. Ini lebih tinggi dibanding proyeksi 36,5% hingga 37,5%. Margin ini juga di atas angka 38,6% yang tercapai setahun sebelumnya. Untuk kuartal Maret, Apple memprediksi margin laba kotor antara 37% hingga 38%.
Gene Munster, analis Piper Jaffray, mengatakan hasil penjualan Apple mengindikasikan perusahaan tak rela mengorbankan margin guna menyokong pertumbuhan pangsa pasar. Bagaimanapun, fenomena ini menimbulkan pertanyaan: “Dengan tingkat harga produk seperti sekarang, di mana peluang pertumbuhan yang kini dimiliki Apple?”
(FJ/FJ/BL-WSJ)
Foto : WSJ, businessinsider.com