(Business Lounge – Business Today) – Pada bulan Agustus, GM melakukan reorganisasi perusahaan. Dalam struktur barunya, GM memecah bisnis di Cina dari operasi internasional demi lebih banyak berfokus pada pasar berkembang yang tengah mengalami pertumbuhan pesat. Cina, yang mencatatkan 30% total penjualan kendaraan GM akan memiliki tim manajemen sendiri. Sebelumnya, Tim Lee, ketua GM Cina, pernah menjadi presiden operasi internasional GM. Jacoby dan Lee bertanggung jawab kepada Direktur Utama GM, Dan Akerson.
General Motors Co. (GM) akan memindahkan kantor pusat internasional dari Shanghai ke Singapura sebagai bagian dari perubahan manajemen. Upaya tersebut ditujukan untuk memusatkan perhatian pada pasar asing yang berkembang pesat.
Produsen otomotif asal Detroit, Amerika Serikat mengatakan akan mempekerjakan 120 pekerja di Singapura setelah kantor itu dibuka pada kuartal kedua 2014. Kantor Singapura akan mengawasi bisnis kunci GM di Afrika, Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru, India, Korea Selatan dan Timur Tengah, serta Chevrolet dan Cadillac di Eropa, demikian informasi perusahaan.
Sekitar 250 dari 300 pegawai di Cina, serta 245 pegawai di Korea Selatan tidak akan dipindahkan.
Langkah itu “akan membantu kami menciptakan identitas baru CIO dan menjalani strategi GM bagi kawasan,” ujar Wakil Presiden Eksekutif GM, Stefan Jacoby, pengawas divisi Consolidated International Operations perusahaan. Menurut GM, lokasi kantor Singapura belum bisa ditentukan.
Lee juga mengatakan bahwa sejak bergabung, Jacoby telah mengunjungi sejumlah pasar kunci, meninjau rencana produk, dan menemui konsumen dengan mengambil contoh pasar Afrika, Australia, dan Korea Selatan.
Unit operasi internasional GM adalah sumber laba terbesar kedua perusahaan setelah Amerika Utara. Unit tersebut menghasilkan laba sebelum pajak sebesar $2,19 miliar dengan penerimaan sebesar $27,69 miliar pada 2012. Tahun lalu, unit Amerika Utara melaporkan penerimaan sebelum pajak sebesar $6,95 miliar dengan penerimaan $94,60 miliar.
Analis seperti Boston Consulting Group mengatakan para produsen otomotif harus memperhitungkan selain negara BRIC–Brazil, Rusia, Cina, dan India–seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia, selain pula negara-negara Timur Tengah dan Afrika utara atau Amerika Selatan–semacam Chili dan Argentina.
(ic/ic/bl-wsj)
Foto : gm.com