The Power of Quality
“Quality means doing it right when no one is looking.”
― Henry Ford
What is Quality ?
(Business Lounge – Operate Efficiently) Kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu. Istilah ini banyak digunakan dalam dalam bisnis, rekayasa, dan manufaktur dalam kaitannya dengan teknik dan konsep untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, seperti Six Sigma, TQM, Kaizen, dll.
Kualitas pada umumnya mengacu pada kadar atau tingkat keunggulan tertentu. American National Standard Institute dan American Society for Quality Control mengartikan kualitas sebagai “totalitas fitur dan ciri-ciri sebuah produk atau jasa yang mengandalkan pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan”.
Ada dua perspektif utama dalam mengartikan kualitas, satu dari perspektif nasabah dan yang lain dari perspektif produsen atau pabrikan.
• Kualitas Rancangan – kualitas dari sudut pandang nasabah dan melibatkan ciri khas kualitas rancangan kedalam sebuah produk.
• Kualitas kecocokan – kualitas dari perspektif pabrikan dan mencari kepastian bahwa semua produk dihasilkan sesuai dengan rancangan.
Mencapai QOC berarti pengembangan dalam rancangan perlengkapan, bahan, pelatihan, pengawasan dan pengendalian. Definisi kualitas ini berlaku sebagai landasan untuk mengevaluasi kinerja kualitas pada tingkat dasar pertokoan.
Why Quality is important ?
Dunia manufaktur telah mengalami perubahan dramatis dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Tantangan bagi perusahaan untuk menjadi dan tetap kompetitif belum pernah sekeras sekarang. Landasan persaingan bukan berpusat pada biaya saja, tetapi pada sejumlah faktor kesuksesan lain seperti kualitas, fleksibilitas, penyampaian, pelayanan dan inovasi.
Mengapa perusahaan ingin mencapai kualitas bagus? Perusahaan dengan kualitas bagus dapat mengendalikan harga yang lebih tinggi dan akan selalu diingat nasabah. Tetapi bagaimana hubungan antara kualitas dengan profitabilitas? Biaya apa saja yang terlibat dalam pencapaian kualitas?
Karena kualitas bagus dalam produk, jasa dan proses, maka banyak perusahaan yang mempekerjakan manajemen berkualitas dapat menikmati keuntungan pasar (pangsa pasar dan keunggulan harga lebih tinggi) dan juga penghematan biaya (biaya operasional dan biaya pelayanan lebih rendah), yang pada akhirnya membawa laba lebih besar bagi organisasi bersangkutan.
The price of Quality ?
Biaya yang dibutuhkan untuk pencapaian kualitas :
• Biaya untuk mengendalikan kualitas – Ini termasuk segala biaya untuk mencegah peristiwa kerusakan dan biaya evaluasi kemajuan perusahaan menuju pencapaian kerusakan yang nihil. Ini juga meliputi investasi yang dilakukan perusahaan atas bahan bermutu bagus, proses, teknologi, dan pemeriksaan kualitas.
• Biaya kegagalan untuk mengendalikan kualitas – Ini mengacu pada besarnya biaya yang ditanggung jika perusahaan gagal mencapai sasaran kualitas dan nasabah menjadi kurang puas dengan kualitas yang buruk dari produk atau jasa. Ini termasuk biaya kegagalan internal dan eksternal.
How to handle the Quality?
Manajemen Kualitas Menyeluruh (TQM) dianggap sebagai pendekatan penting dalam pengendalian kualitas. TQM memperoleh pengajarannya terutama dari berbagai disiplin ilmu — Statistik, Teori Berorganisasi, Manajemen Strategis dan Organisasi Industri. Usaha dari perusahaan yang menggunakan TQM bertujuan memenuhi tujuan fungsi-silang yang memanfaatkan teknik manajemen, usaha peningkatan produktivitas, dan berbagai peralatan pemecahan masalah dan teknik secara disiplin. Tujuan akhir TQM adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan setiap saat.
Dibawah disajikan 12 pertimbangan penting jika perusahaan Anda berencana mengadopsi TQM:
• Apakah Anda mempunyai komitmen terhadap kualitas?
• Apakah Anda merencanakan kualitas?
• Apakah perusahaan Anda berorientasi pada nasabah?
• Apakah perusahaan Anda mengelola kualitas pemasok?
• Apakah orang-orang Anda terlibat di dalam urusan kualitas?
• Apakah Anda melatih karyawan tentang kualitas?
• Apakah tempat kerja Anda teratur dan rapi?
• Apakah kualitas merupakan bagian yang integral dari rancangan produk Anda?
• Apakah kualitas merupakan bagian yang integral dalam proses produksi Anda?
• Apakah perusahaan Anda mengukur dan memantau kualitas?
• Apakah perusahaan Anda menjadikan perusahaan yang terbaik sebagai tolok ukur?
• Apakah perusahaan Anda menopang segala upaya pemeliharaan kualitas/produktivitas?
The Example
Berikut ini adalah contoh salah satu perusahaan yang sangat menjunjung tinggi kualitas di dalam berproduksi:
”Bagi perusahaan Coca-Cola, kualitas lebih dari sekedar apa yang dirasakan, dilihat, diukur atau dikelola. Kualitas menjadi sebuah keutamaan dalam setiap tindakan kami.
Semua fungsi dan jajaran organisasi, mulai dari produksi, pemasaran, distribusi, keuangan, layanan pelanggan dan konsumen, bekerja keras untuk mengembangkan praktek-praktek yang terbaik di industri minuman.
The Coca-Cola Quality System merupakan landasan kebijakan kami terhadap pengawasan mutu – yang memotivasi kami untuk bertindak memenuhi dan bahkan melampaui berbagai standar kualitas, baik itu merupakan standar internasional maupun standar yang ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Industri makanan dan minuman.
Kami memiliki Consumer Response Teams dan program-program yang dilaksanakan di semua area operasi di seluruh Indonesia untuk menampung setiap masukan yang disampaikan oleh para konsumen dan pelanggan kami, yang kemudian meneruskan masukan tersebut kepada pihak-pihak yang tepat di dalam perusahaan untuk menjamin bahwa standar kualitas kami yang tinggi tetap terjaga. Masukan dari pelanggan sangat berharga untuk memastikan standar kualitas kami tertap terjaga.
Ada juga salah satu contoh lainnya dari perusahaan yang juga menjunjung tinggi kualitas.
Managing Director PT DHL Exel Supply Chain Indonesia Abdul Rahim Tahir, mengatakan akan melatih karyawan DHL untuk lebih efisien dalam proses produksi, meskipun dia tahu hal tersebut tidak mudah.
DHL, juga siap memberikan pendidikan yang lebih baik bagi para karyawannya, agar pekerjaan yang akan dijalankan mereka bisa berjalan lancar. Tentunya ongkos untuk pelatihan itu sendiri tidaklah murah. Konon, ongkos itu menghabiskan 10 persen dari dana sebesar 40 juta euro yang digelontorkan DHL hingga 2017.
Dana tersebut mereka siapkan untuk pembangunan kualitas SDM supaya mereka sudah terbiasa dengan Transportation Management System dan Warehouse Management System yang mereka inginkan.
Dari kedua contoh di atas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor kualitas menjadi penentu hidup matinya suatu perusahaan. Kualitas adalah kekuatan (power) yang akan sangat berdampak bagi kelangsungan sebuah perusahaan. Dan untuk memperoleh profit setinggi-tingginya tidak terpisah dengan memiliki produk dengan kualitas terbaik. Kesadaran ini harus dimiliki oleh setiap perusahaan yang mau untuk meningkat dan menjadi yang terbaik di antara perusahaan yang sejenis (competitor).
(PM-IC/IC/BL)