Alice Munro Menangkan Nobel Sastra 2013

(Business Lounge – World News) –   Munro yang kini tinggal di Clinton, dekat rumah masa kecilnya di Ontario Barat Daya, mengaku sangat terkejut mendengar kabar dia terpilih menjadi pemenang hadiah Nobel Sastra tahun ini.

“Ini sangat mengejutkan bagi saya. Ini sesuatu yang mengejutkan bagi cerita pendek,” kata perempuan ke-13 yang menerima hadiah Nobel tersebut.

Munro lahir pada 10 Juli 1931 di Wingham, Ontario dan tumbuh di daerah pedesaan.
Sang ayah, Robert Eric Laidlaw, dikenal sebagai petani dan peternak sementara ibunya adalah guru sekolah di satu kota kecil. Munro memutuskan ingin menjadi penulis ketika berusia 11 tahun.

Perempuan yang lahir di Ontario, Kanada, pada 10 Juli 1931 itu mulai menulis sejak remaja dan telah menerbitkan banyak kumpulan cerita pendek.

Karya-karyanya antara lain Who Do You Think You Are? (1978), The Moons of Jupiter (1982), Runaway (2004), The View from Castle Rock (2006) dan Too Much Happiness (2009).
Ia juga menerbitkan kumpulan cerita Hateship, Friendship, Courtship, Loveship, Marriage (2001), yang kemudian menjadi dasar pembuatan film “Away from Her” tahun 2006 garapan sutradara Sarah Polley. Kumpulan cerita pendek terakhirnya yang berjudul Dear Life terbit tahun 2012.

Sejumlah penulis kenamaan seperti Rudyard Kipling, Toni Morrison, dan Ernest Hemingway pernah menyabet penghargaan bergensi ini.

Pemenang Penghargaan Nobel Kesusatraan menerima hadiah senilai delapan juta kronor atau kira-kira setara dengan Rp13,6 miliar.

Penulis berusia 82 tahun yang memenangkan penghargaan The Man Booker International Prize tahun 2009 itu Kamis lalu dinobatkan sebagai “master cerita pendek kontemporer” oleh Komite Nobel.

Munro dikenal sebagai pencerita yang sangat baik dengan karakter kejelasan dan realisme psikologis.

Menurut Munro, karya-karyanya tidak banyak berubah sejak dia pertama kali menulis pada umur 20 tahunan sampai sekarang.

Cerita-ceritanya sering berlatar lingkungan kota kecil, di mana perjuangan untuk keberadaan yang diterima secara sosial sering menghasilkan ketegangan hubungan dan konflik moral–masalah yang muncul dari perbedaan generasi dan benturan ambisi hidup.

Tulisannya seringkali menggambarkan kejadian keseharian yang menentukan, jenis pengalaman luar biasa, yang menerangi cerita yang melingkupi dan membiarkan pertanyaan eksistensial muncul dalam kilat,” demikian menurut laman resmi penghargaan Nobel.

(Iin Caratri/IC/BL)

Dari Berbagai Sumber

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x